Page 63 - E-Modul Pendidikan Matematika Kelas Tinggi SD
P. 63

2) Simetri Putar
                        Banyak  contoh  kearifan  lokal  di  lingkungan  sekitar  yang  mencerminkan
                  konsep simetri putar. Simetri putar jumlah putaran yang dapat dilakukan terhadap
                  suatu bangun datar di mana hasil putarannya akan membentuk pola yang sama
                  sebelum  diputar,  namun  bukan  kembali  ke  posisi  awal.  Perhatikan  gambar-
                  gambar di hawah ini.





                                                      Gambar 2.1
                        Dalam  mengajarkan  konsep  matematika  hendaknya  dimulai  dengan
                  memperkenalkan  gambar-gambar  yang  ada  di  lingkungan  sekitar  yang
                  menunjukkan  konsep  matematika  khususnya  simetri  putar.  Selanjutnya,
                  ditanamkan konsep yang akan diajarkan. Dalam hal ini akan ditanamkan konsep
                  tentang simetri putar dengan uraian sebagai berikut.




                                                      Gambar 2.3

                        Pada gambar 2.3 bila dicari sumbu simetrinya tidak akan ditemukan, karena
                  memang gambar-gambar di atas tidak mempunyai simetri lipat, tetapi masih ada
                  bagian gambar yang ‘sama’ seperti pada gambar (1) yaitu di atas ada gulungan,
                  di bawah juga ada gulungan, walaupun gambar tersebut tidak mempunyai simetri
                  lipat. Namun, bangun tersebut memiliki simetri selain simetri lipat, yaitu simetri
                  putar yang akan disajikan berikut ini.
                        Perhatikan gambar bangun datar dan bingkainya yang berbentuk huruf S
                  berikut.



                                                 Gambar 2.4
                        Kedudukan  pertama  bangun  datar  tersebut  menempati  bingkainya
                  (dibiarkan  dan  tidak  diapa-apakan),  kemudian  kita  cari  kedudukan  lain  têtapi
                  tetap  bangun  datar  tersebut  menempati  bingkainya  dengan  cara  memutar
                  bangun  datar  tersebut  (kita  sepakati  pemutarannya  berlawanan  dengan  arah
                  jarum jam). Pemutarannya sebagai berikut.





                                                      Gambar 2.5




                                                                                                     58
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68