Page 19 - E-MODUL_PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI KELAS RENDAH
P. 19
dibimbing untuk berkomunikasi dengan wajar (memiliki keterampilan
berbahasa, baik lisan maupun tulisan).
6) Materi interaksional berperan menunjang komunikasi siswa secara
aktif. Materi ini terdiri atas tiga macam: materi berdasarkan teks (buku-
buku pelajaran), materi berdasarkan tugas (berupa tugas seperti
membuat peta perjalanan dari rumah ke sekolah atau melakukan
tugas bermain peran), dan materi berdasarkan bahan autentik/realita
(materi yang diambil dari surat kabar, majalah, percakapan yang
sesungguhnya, dan sebagainya).
Pendekatan ini bertujuan mengaktifkan siswa agar memiliki
kemampuan berkomunikasi, baik secara lisan maupun tertulis.
e) Pendekatan Terpadu
1) Siswa menghargai dan membanggakan bahasa Indonesia.
2) Siswa memahami bahasa Indonesia dari segi bentuk, makna, dan
fungsi, serta menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk
bermacam-macam tujuan, keputusan, dan keadaan.
3) Siswa memiliki kemampuan menggunakan bahasa Indonesia untuk
meningkatkan kemampuan intelektual, kematangan emosional, dan
kematangan sosial.
4) Siswa memiliki disiplin dalam berpikir dan berbahasa (berbicara dan
menulis).
5) Siswa mampu menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk
mengembangkan kepribadian, memperluas wawasan kehidupan,
serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa.
f) Pendekatan Struktural
Pendekatan struktural merupakan salah satu pendekatan dalam
pembelajaran bahasa yang dilandasi yang menganggap bahasa sebagai
perangkat kaidah. pembelajaran bahasa harus mengutamakan
penguasaan kaidah- kaidah bahasa atau tata bahasa. Oleh sebab itu,
pembelajaran bahasa perlu dititikberatkan pada pengetahuan tentang
struktur bahasa yang tercakup dalam fonologi, morfologi, dan sintaksis.
Dalam hal, ini pengetahuan pola-pola kalimat, pola-pola gabungan kata,
pola kata, dan suku kata menjadi sangat penting. Aspek kognitif bahasa
diutamakan.
g) Pendekatan Whole Language
Guru sebagai ujung tombak dalam memajukan pendidikan harus
cermat memilih pendekatan yang cocok digunakan di lingkungannya.
Dengan pendekatan tertentu diupayakan agar siswa tertarik belajar.
pendekatan whole language adalah pendekatan pembelajaran bahasa
yang menyajikan pengajaran bahasa secara utuh, tidak terpisah-pisah.
Dengan demikian, pembelajaran keterampilan berbahasa dan komponen
bahasa yang meliputi tata bahasa dan kosakata diajarkan secara utuh
bermakna dan situasi nyata atau autentik. Siswa belajar tanda baca
(koma, titik, atau tanda baca lainnya) dipeląajarinya melalui bahasa tulis
atau kegiatan menulis. Artinya, siswa tidak menghafalkan sejumlah tanda
baca dengan berbagai cara menggunakannya, tetapi siswa secara nyata
menggunakannya dalam tulisannya. Dalam hal ini, guru berkewajiban
14