Page 18 - E-MODUL_PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI KELAS RENDAH
P. 18

c)  Pendekatan Keterampilan Proses
                            Pendekatan  keterampilan  proses  didasarkan  pada  asumsi  bahwa
                        belajar  merupakan  proses  mengubah  tingkah  laku,  baik  kognitif,  afektif,
                        maupun  psikomotor.  Pendekatan  ini  menekankan  pada  bagaimana
                        seseorang  siswa  belajar.  Dalam  kegiatan  belajar-mengajar  perwujudan
                        dari  pendekatan  keterampilan  proses  adalah  CBSA  (Cara  Belajar  Siswa
                        Aktif). Bagaimana penerapan konsep CBSA dalam pembelajaran menulis?
                        Untuk  menjelaskan  hal  ini  akan  diuraikannya  yang  berkenaan  dengan
                        kegiatan siswa, kegiatan guru, iklim belajar, dan program belajar.
                        1)  Kegiatan Siswa
                               Sejalan  dengan  penerapan  konsep  keterampilan  proses,  maka
                            dalam  kegiatan  belajar  para  siswa  diberikan  kesempatan  untuk
                            mengamati  objek  yang  akan  dituliskannya  sesuai dengan  tema atau
                            topik  karangan.  Melalui  kegaitan  ini,  para  siswa  harus  mampu
                            menemukan sendiri kata- kata, kalimat-kalimat, dan paragraf-paragraf
                            yang akan dituliskan dalam karangan.
                        2)  Kegiatan Guru
                              Dalam  mengembangkan  cara  belajar  siswa  aktif,  guru  harus
                            bersifat  demokratis.  Guru  adalah  teman  belajar  para  siswa.  Guru
                            harus mampu memberikan dorongan, bimbingan, dan arahan kepada
                            para  siswa.  Guru  berperan  juga  sebagai  fasilitator,  artinya
                            menyediakan  fasilitas  yang  diperlukan  oleh  siswa  demi  kelancaran
                            kegiatan belajar.
                        d)  Pendekatan Komunikatif
                            Pendekatan komunikatif adalah situasi pembelajaran bahasa diwarnai
                        oleh  pendekatan  struktural.  pendekatan  komunikatif  digunakan  sebagai
                        dasar  pengajaran  bahasa  berdasarkan  kurikulum  yang  menitikberatkan
                        penggunaan  bahasa  atau  keterampilan  berbahasa,  baik  lisan  maupun
                        tulisan.
                        Ciri-ciri Pendekatan Komunikatif
                        1)  Kegiatan komunikatif yang disajikan betul-betul yang diperlukan oleh
                            siswa. Contohnya, kalau siswa tidak tahu tentang cara menanam padi,
                            suruhlah  ia  mewawancarai  petani  sehingga  ia  akan  memperoleh
                            informasi yang betul-betul dibutuhkan.
                        2)  Untuk  mendorong  siswa  mau  belajar,  hendaknya  guru  memberikan
                            kegiatan  belajar yang  bermakna.  Contoh:  tugas  yang  diberikan  guru
                            agar mengganti satu bentuk kalimat ke bentuk kalimat lain yang tidak
                            begitu  bermakna  bagi  siswa,  misalnya:  Ibu  memanggil  adik  -  adik
                            dipanggil ibu atau Ibu dipanggil adik.
                        3)  Materi  dari  silabus  atau  kurikulum  komunikatif  dipersiapkan  setelah
                            diadakan suatu analisis mengenai kebutuhan berbahasa.
                        4)  Penekanan  pendekatan  komunikatif  ialah  pada  pelayanan  individu
                            siswa. Di sinilah berbaliknya arah pendidikan dari yang berpusat pada
                            siswa  (student's  centered).  Oleh  karena  itu,  penyajian  materi  dan
                            kegiatan belajar harus berorientasi pada siswa.
                        5)  Peran guru ialah sebagai pelayan. la menjadi fasilitator, motivator bagi
                            perkembangan  individu  siswa.  Guru  tidak  lagi  dibenarkan  selalu
                            mendominasi  kelas  karena  yang  dipentingkan  ialah  siswa  dapat




                                                                                                     13
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23