Page 67 - E-MODUL_PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI KELAS RENDAH
P. 67
• Pembelajaran Bahasa dengan melalui lintas kurikulum memiliki
kelebihan antara lain:
a) Waktu dapat dimanfaatkan lebih eisien
b) Pembelajaran tidak membosankan karena lebih bervariasi
c) Memperkuat pemahaman peserta didik pada pelajaran lain.
• Contoh-Contoh Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Lintas
Kurikulum
Cerita"Malin Kundang"
Isi cerita Malin Kundang dapat dikaitkan Pelajaran Agama Islam
tentu saja bagi peserta didik yang beragama Islam, sedang untuk yang
beragama non-Islam menyesuaikan dirui dengan agama yang
dimilikinya.
Dan jika salah satu atau keduanya sudah beruasia lanjut di sisimu
maka janganlah katakan ah' dan janganlah kamu membentak-bentak
keduanya. " Dan katakanlah kepada keduanya perkataan yang mulia dan
rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang
dan katakanlah wahai Rabbku sayangilah keduanya sebagaimana
mereka menyayangiku di waktu kecil," Hal ini bisa dikaitkan dan
dikembangkan lebih luas lagi dari segi amanat cerita yang ada dengan
ajaran agama yang sesuai.
Cerita rakyat Sangkuriang
Pada pembelajaran ini peserta didik diajak untuk menemukan nilai-
nilai yang dapat dikaitkan dengan kehidupan nyata. Untuk itu peserta
didik berdiskusi untuk menemukan unsur- unsur intrinsiknya dan
kemudian mampu menemukan nilai-nilai yang sesuai dengan kehidupan
nyata. Peserta didik dibiarkan untuk mengembara dengan pikirannya
membayangkan antara cerita yang fiktif dan mengaitkan dengan
kebenaran yang ada secara logika. Cerita ini bias dikaitkan pelajaran
geografi, di mana kebenaran cerita ini dilihat dari sudut pandang ilmu
alam dengan hakikat sebuah dongeng itu sendiri.
• Menentukan latar dalam karya sastra dengan mengaitkan latar yang
ada dengan kehidupan nyata
Karya sastra dalam perkembangannya di Indonesia terbagi dalam
dua bentuk yaitu berupa prosa dan puisi. Karya sastra (prosa dan puisi)
berdasarkan kurun waktunya terbagi atas karya sastra lama dan karya
sastra baru. Kualitas sebuah karya dapat dilihat dari unsur-unsur yang
membangunnya, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsiknya. Unsur
intrinsik karya sastra yang berupa tema, amanat, plot, penokohan,
perwatakan, setting, bahasa, point of view Dan unsur ekstrinsik yang
berupa situasi dan kondisi masyarakat pada waktu karya itu lahir, serta
latar belakang kehidupan pengarangnya. Keindahan dan daya tarik
sebuah karya sastra tergantung dari seberapa menariknya unsur intrinsik
dan unsur Ekstrinsik itu dibangun.
Karya sastra lahir sebagai cerminan dari situasi masyarakat pada
waktu karya itu dibuat / lahir. Artinya situasi dan kondisi yang terjadi
62