Page 68 - E-MODUL_PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI KELAS RENDAH
P. 68

dalam  masyarakat  pada  waktu  itu  sangat  berpengaruh  terhadap  corak
                         hasil karyanya.
                             Untuk  itu  peserta  didik  diberikan  pembelajaran  adakah  kaitannya
                         dengan  menentukan  latar  dari  sebuah  cerita  prosa.  Kemudian  peserta
                         didik  diminta  menemukan  latar/  setting  (yang  berupa  tempat,  suasana,
                         waktu)  dari  karya  prosa  tersebut.  Apa  yang  menjadi  ciri  khas  karya
                         tersebut? Dan apakah ada kaitannya dengan kehidupan nyata. Misalnya:
                         Novel  "  Laskar  Pelangi"  atau  Sang  Pemimpi"  Karya  Andrea  Hirata
                         Apakah ada kaitannya antara latar yang ada dalam kedua novel tersebut
                         itu  dengan  kehidupan  sosial  budaya  masyarakat  Belitung  pada  waktu
                         itu?  Untuk  itu,  peserta  didik  mendiskusikan  dengan  kelompoknya
                         bagaimana  kehidupan  masyarakat  belitung  dengan  mencari  literatur
                         letak  geografis  dan  sosial  budaya  masyarakat  Belitung.  Kemudian
                         menemukan  keterkaitan  latar  dalam  novel  dengan  kehidupan  yang
                         sebenamya.  Tiap  kelompok  menyimpulkan  keterkaitan  latar  novel
                         dengan latar yang Sebenarnya terjadi. Peserta didik menyampaikan hasil
                         kerja  kelompoknya  secara  lisan  di  depan  kelas,  dan  peserta  didik
                         kelompok lain memberikan tanggapan.
                             Pembelajaran ini dapat dikaitkaan dengan ilmu psikologi contohnya
                         pada  novel  yang  berjudul  "Pada  Sebuah  Kapal"  dan  Pertemuan  Dua
                         Hati" karya NH. Dini. " Di Bawah Lindungan Ka'bah" karya HAMKA dapat
                         pula dikaitkan dengan kehidupan sosial budaya pengarangnya demikian
                         juga Roman "Siti Nurbaya" karya Marah Rusı.
                             Dari  amanat  dalam  cerita  saja  bisa  kita  kembangkan  materi
                         pembelajaran  lebih  luas  dengan  melintas  pada  kurikulum  Pendidikan
                         Agama,  PLKJ,  IPS,  dan  lebih-lebih  pada  pendidikan  karakter  bangsa
                         sangat  cocok  sekali.  Demikian  halnya  dari  sifat  /  watak  tokohnya  guru
                         bias  mengaitkan  pada  masalah  pembentukan  karakter  dan  jati  diri
                         bangsa.  Sehingga  harapan  ke  depan  generasi  kita  akan  menjadi  yang
                         berkualitas  dan  bermartabat  karena  pembelajaran  yang  peserta  didik
                         alami  dalam  proses  pendidikan  di  sekolah  di  tambah  pendidikan  di
                         keluarga  akan  mampu  membentuk  pribadi  yang  bermoral.  Walaupun
                         butuh  waktu  yang  tidak  sedikit  untuk  terbentuknya  pribadi  yang
                         berkarakter,  yakinlah  bahwa  25  tahun  lagi  kita  akan  merasakan
                         terwujudnya * Indonesia Emas jika para guru / para pendidik mau mulai
                         dari sekarang, minimal dimulai dari diri kita sendiri.

                      •  Pembelajaran Tokoh Idola
                             Pengembangan  pembelajaran  bahasa  melalui  lintas  kurikulum
                         pelajaran IPS /sejarah dilakukan pada saat materi pembelajaran Tokoh
                         ldola.  Di  mana  peserta  didik  menentukan  tokoh  idolanya  kemudian
                         menentukan kelebihan tokoh idolanya tersebut serta menentukan hal-hal
                         yang bisa diteladani pada diri tokoh idolanya. Guru menyarankan tokoh
                         idola  yang  dipilihnya  adalah  tokoh  yang  pernah  tercatat  dalam  sejarah
                         bangsa  atau  sejarah  dunia.  Tentu  saja  peserta  didik  secara  tidak
                         langsung  harus  mengetahui  sejarah  yang  terjadi  pada  tokoh  idolanya
                         tersebut.  Hal  ini  berarti  peserta  didik  belajar  juga  mengenai  sejarah.
                         Sebagai  guru  hendaklah  mampu  memberikan  ilustrasi  terlebih  dahulu




                                                                                                     63
   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73