Page 64 - E-Modul Wawasan Kependidikan
P. 64

No.14/2005 dan PP No. 19/2005, diperbaharui dengan PP 32/2013 disebutkan
                  bahwa guru yang profesional adalah guru yang memiliki kualifikasi pendidikan
                  sarjana (S1/D4) dalam bidang studi yang diajarkan, dan menguasai kompetensi
                  sebagai  agen  pembelajaran  yaitu:  kompetensi  pedagogik,  kompetensi
                  profesional, kompotensi sosial, dan kompetensi keperibadian
                         Pengakuan  kedudukan  guru  sebagai  tenaga  professional  dibuktikan
                  dengan sertifikat pendidik. Penjelasan lebih lanjut tentang sertifikasi guru dapat
                  dilihat dalam UU RI No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen pada pasal 1,
                  pasal  8,  pasal  11,  dan  pasal  16.  Pada  Pasal  1,  butir  11  disebutkan  bahwa
                  sertifikasi  adalah  proses  pemberian  sertifikat  pendidik  untuk  guru  dan  dosen.
                  Pada butir 12 dijelaskan bahwa sertifikat pendidik adalah bukti formal sebagai
                  pengakuan yang diberikan kepada guru dan dosen sebagai tenaga profesional.
                         Pada pasal 8 diatur mengenai kewajiban guru, yaitu guru wajib memiliki
                  kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani,
                  serta  memiliki  kemampuan  untuk  mewujudkan  tujuan  pendidikan  nasional.
                  Lebih labjut, pada pasal 11 ditegaskan bahwa sertifikat pendidik sebagaimana
                  dimaksud  dalam  pasal  8  diberikan  kepada  guru  yang  telah  memenuhi
                  persyaratan.  Sertifikasi  pendidik  diselenggarakan  oleh  perguruan  tinggi  yang
                  memiliki  program  pengadaan  tenaga  kependidikan  yang  terakreditasi  dan
                  ditetapkan  oleh  Pemerintah.  Sertifikasi  pendidik  dilaksanakan  secara  objektif,
                  transparan, dan akuntable.Ketentuan lebih lanjut mengenai sertifikasi pendidik
                  sebagaimana  dimaksu  pada  ayat  (2)  dan  ayat  (3)  diatur  dengan  Peraturan
                  Pemerintah.
                         Pada  Pasal  16  dijelaskan  bahwa  pemerintah  memberikan  tunjangan
                  profesi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) kepada guru yang telah
                  memiliki  serifikat  pendidik  yang  diangkat  oleh  penyelenggara  pendidikan
                  dan/atau satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat. Tunjangan
                  profesi  sebagaimana  dimaksudkan  pada  ayat  (1)  diberikan  setara  dengan  1
                  (satu)  kali  gaji  pokok  guru  yang  diangkat  oleh  satuan  pendidikan  yang
                  diselenggarakan oleh pemerintah atau pemerintah daerah pada tingkat, masa
                  kerja,  dan  kualifikasi  yang  sama.  Tunjangan  profesi  sebagaimana  dimaksud
                  pada  ayat  (1)  dialokasikan  dalam  anggaran  pendapatan  dan  belanja  negara
                  (APBN) dan/atau anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Ketentuan
                  lebih lanjut mengenai tunjangan profesi guru sebagaimana dimaksud pada ayat
                  (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
                         Dengan  adanya  sertifikasi  guru  dapat  memebrikan  sejumlah  manfaat.
                  Adapun manfaat dari sertifikasi guru adalah sebagai berikut.
                  1)  Melindungi profesi guru dari praktik yang tidak berkompentensi, yang bisa
                      merusak citra profesi guru.
                  2)  Melindungi  masyarakat  dari  praktik  pendidikan  yang  tidak  profesional dan
                      tidak berkualitas.
                  3)  Meningkatkan kesejahteraan guru.
                         Tujuan  dari  sertifikasi  guru  yang  dimuat  dalam  buku  panduan
                  Kemendiknas adalah sebagai berikut.
                  1)  Menentukan  kelayakan  guru  didalam  melaksanakan  tugas  sebagai  agen
                      pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
                  2)  Meningkatkan suatu proses dan mutu pendidikan
                  3)  Meningkatkan martabat guru atau pendidik




                                                           58
   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69