Page 34 - E-MODUL KETERAMPILAN BERBAHASA DAN APRESIASI SASTRA
P. 34
mengemukakan beberapa prinsip pembelajaran menulis adalah sebagai
berikut.
1) Siswa melakukan kegiatan menulis bertitik tolak dari topik pribadi yang
bermakna. Prinsip ini mengisyaratkan bahwa topic yang dipilih oleh
siswa merupakan topik yang dipahami dan diminati oleh siswa.
2) Sebelum menulis, siswa hendaknya diberi percakapan. Prinsip ini
mengisyaratkan agar kegiatan menulis didahului dengan kegiatan
berbicara tentang pengalaman, pengetahuan, dan kegemaran siswa
yang ada kaitannya dengan topik.
3) Menulis bukan merupakan keterampilan yang mudah. Prinsip ini
mengisyaratkan agar keterampilan menulis diajarkan dalam konteks
yang menyenangkan, khususnya bagi para penulis pemula. Mereka
perlu mendapatkan bimbingan tentang komposisi tulisan yang
sederhana yang sederhana agar mereka bergairah menulis dan tidak
mempunyai rasa frustasi.
4) Menulis hendaknya diberikan dalam bentuk komunikasi. Segala ide
yang akan ditulis hendaknya merupakan sesuatu yang dapat mereka
sampaikan. Mereka menjadi yakin bahwa melalui tulisan, idea tau
gagasan siswa dapat dikomunikasikan kepada orang lain.
5) Menghindari pengoreksian kesalahan tulisan. Kesalahan tata bahasa,
penyusunan kalimat, dan kesalahan mekanik sebagai akibat
keterbatasan siswa hendaknya disikapi sebagai hal yang wajar.
Pengkoreksian kesalahan tata bahasa dan mekanik dilaksanakan
setelah siswa lancar dan tidak mengalami kesulitan menulis.
6) Antara tugas menulis dan tugas membaca atau keterampilan
berbahasa lainnya yang dikerjakan siswa hendaknya menunjukkan
hubungan yang jelas.
d. Tahapan Menulis di Sekolah Dasar
Keterampilan menulis seperti halnya keterampilan berbahasa yang
lain perlu dimiliki oleh siswa. Keterampilan menulis sudah mulai dilatihkan
di tingkat Sekolah Dasar. Sebelumnya, pada kelas rendahditanamkan
dasar-dasar menulis. Jika dasarnya sudah kuat dan dikuasai dengan
benar maka siswa dapat menulis dengan baik dan benar. Akhadiah
(1993:64) mengemukakan bahwa keterampilan menulis sangat kompleks
karena menuntut siswa untuk menguasai komponen–komponen di
dalamnya, misalnya penggunaan ejaan yang benar, pemilihan kosakata
yang tepat, penggunaan kalimat efektif, dan penyusunan paragraf yang
baik.Membelajarkan menulis harus memperhatikan perkembangan
menulis anak. Perkembangan anak dalam menulis terjadi secara
perlahan–lahan. Anak perlu mendapatkan bimbingan dalam memahami
dan menguasai cara mentransfer pikiran ke dalam tulisan. Menurut
Temple (Rofi’uddin dan Darmiyati, 1999: 77), perkembangan tulisan anak
meliputi 4 tahap sebagai berikut.
1) Tahap prafonemik
Pada tahap ini anak sudah mengenal bentuk dan ukuran huruf tetapi
belum bisa menyusunnya untuk menulis kata. Anak belum bisa
29