Page 13 - Modul Kebijakan Akuntansi
P. 13
Dalam rangka penyajian persediaan di neraca, satuan kerja melaksanakan Stock
Opname (Inventarisasi Fisik) persediaan yang dilakukan setiap semester.
Hasil inventarisasi fisik digunakan sebagai dasar perhitungan beban persediaan dan
sebagai dasar penyesuaian data nilai persediaan yang berguna bagi pengendalian
pengelolaan persediaan.
E.1.6. Pengungkapan
CALK untuk persediaan mengungkapkan:
Kebijakan akuntansi yang digunakan
Penjelasan lebih lanjut persediaan
Penjelasan atas selisih antara pencatatan dengan hasil opname fisik
Jenis, jumlah dan nilai persediaan dalam kondisi rusak atau usang
E.1.7. Perlakuan khusus
Barang persediaan yang memiliki nilai nominal yang dimaksudkan untuk dijual
seperti pita cukai dinilai dengan biaya perolehan terakhir.
Persediaan berupa barang yang akan diserahkan kepada masyarkat/pihak ketiga
yang masih dalam proses pembangunan s.d. tanggal pelaporan, maka atas
pengeluaran-pengeluaran yang dapat diatribusikan untuk pembentukan aset
tersebut tetap disajikan sebagai persediaan.
Ada kalanya unit pemerintah, karena tugas dan fungsinya, menerima hibah berupa
emas, seperti penerimaan Hadiah Tidak Tertebak (HTT) atau Hadiah Yang Tidak
Diambil oleh Pemenang pada Kementerian Sosial. Persediaan berupa emas tersebut
dicatat sebesar harga wajar pada saat perolehan.
Beban persediaan tidak memperhitungkan persediaan yang diperoleh dari:
Belanja barang yang akan diserahkan kepada masyarakat / pemda.
Belanja Bantuan Sosial berbentuk barang.
Persediaan yang diserahkan kepada Satker Lain dalam satu entitas yang
terkonsolidasi tidak diperhitungkan sebagai beban persediaan maupun beban hibah,
melainkan dicatat sebagai transfer keluar persediaan (transfer out) dan disajikan
pada LPE.
Persediaan yang diterima dari Satker Lain dalam satu entitas yang terkonsolidasi
tidak diperhitungkan sebagai pendapatan hibah, melainkan dicatat sebagai transfer
masuk persediaan (transfer in) dan disajikan pada LPE.
E.2. BEBAN PERSEDIAAN
E.2.1. Definisi
Beban Persediaan adalah beban untuk mencatat konsumsi atas barang-barang yang habis
pakai, termasuk barang-barang hasil produksi baik yang dipasarkan maupun tidak dipasarkan.
E.2.2. Pengakuan
Beban persediaan dicatat menggunakan pendekatan aset, yang berarti saldo awal
dan setiap penambahan persediaan akan secara otomatis diakui sebagai penambah
saldo persediaan.
12
Modul Ringkas Satker: Kebijakan Akuntansi Berbasis Akrual