Page 59 - Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan by Muri Yusuf (z-lib.org)
P. 59
BAGIAN KEDUA: METODE PENELITIAN KUANTITATIF
Untuk mengetahui lebih lanjut, masukkanlah faktor uji, umpamanya pendidi-
kan. Ini berarti, gunakan pendidikan sebagai salah satu komponen dalam melakukan
analisis bukan hanya sikap dan kelas sosial. Dengan mempertimbangkan aspek itu,
maka hasil yang didapat akan berubah, antara lain:
Pendidikan Tinggi Pendidikan rendah
Sikap Terhadap Kawin
No. Campuran Kelas Sosial Kelas Sosial Kelas Sosial Kelas Sosial
Menengah Rendah Menengah Rendah
1. Positif 75% 50% 40% 30%
2. Negatif 25% 50% 60% 70%
Jumlah 100% 100% 100% 100%
(Data hipotetis)
Dari data perkiraan itu dapat disimpulkan bahwa individu dari kelas sosial me-
nengah dengan pendidikan tinggi lebih positif terhadap kawin campuran (75%), se-
dangkan dari kelas sosial rendah hanya 50%. Oleh karena itu jelaslah bahwa dengan
memasukkan variabel pengganggu, peneliti memperoleh hasil yang bertentangan
dari keadaan semula, sehingga mampu mengubah hubungan positif menjadi negatif
atau sebaliknya. Variabel pengganggu ini bisa bermacam-macam antara lain: ras,
latar belakang keluarga, jenis pekerjaan, dan sebagainya.
C. VARIABEL DAN MODEL PENELITIAN
Seperti telah dikemukakan pada uraian terdahulu, banyak tipe dan jenis pe-
nelitian yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan, memahami, menerangkan,
mengawasi, maupun memprediksi suatu kejadian atau masalah. Pemilihan tipe atau
jenis penelitian yang akan digunakan banyak ditentukan oleh masalah yang akan
diteliti, tujuan yang ingin dicapai, kemampuan peneliti, serta fasilitas penunjang pen-
capaian tujuan tersebut. Model penelitian hanya dapat dirancang setelah aspek-as-
pek yang akan diteliti ditentukan terlebih dahulu.
Contoh:
Sekarang banyak ditemui dalam kehidupan bermasyarakat tingginya angka mortalitas
a bagi penduduk pedesaan, sedangkan di kota besar di mana warga memiliki sikap dan
k
a
t
s kebiasaan hidup sehat, angka kematian anak dan bayi menjadi rendah. Namun ditemui
u
p
a
i juga pada sebagian kota besar lainnya dengan tingkat kesadaran dan sikap hidup sehat
s
e masih kurang, angka mortalitas tetap tinggi. Di samping itu, pada masyarakat dengan
n
o
d tingkat ekonomi dan sosial tinggi, jumlah kematian anak berkurang dibandingkan de-
n
i
/
m ngan masyarakat yang memiliki tingkat sosial rendah. Harapan masyarakat yang sebe-
o
c narnya adalah angka mortalitas lebih rendah dan harapan hidup lebih tinggi.
.