Page 15 - E-Modul PKK
P. 15
Contoh Kasus 5
Seorang pengusaha minuman soda mengeluarkan biaya variabel sebesar
Rp 7.200.000 dan biaya tetap sebesar Rp 6.500.000 untuk memproduksi 250
kaleng minuman soda. Hitunglah :
Biaya tetap rata-rata
Biaya variabel rata-rata
Biaya total rata-rata
Penyelesaian
Biaya tetap rata-rata = Total biaya tetap : jumlah produksi
= Rp 6.500.000 : 250 botol
= Rp 26.000
Biaya variabel rata-rata = Total biaya variabel : jumlah produksi
= Rp 7.200.000 : 250 botol
= Rp 28.800
Biaya total rata-rata = Biaya total : jumlah produk
= Rp (7.200.000+6.500.000) : 300 botol
= Rp 13.700.000 : 300
= Rp 54.800
atau Biaya total rata-rata = biaya tetap rata-rata + biaya variabel rata-rata
= Rp 26.000 + Rp 54.800
= Rp 54.800
D. ANALISIS KELAYAKAN USAHA
1. Penentuan Break Event Point atau BEP
Break Event Point atau BEP adalah analisis tingkat produksi di mana total
pendapatan untuk suatu produk sama dengan total pengeluaran. Analisis
break event point dapat membantu dalam mengambil keputusan mengenai
hal-hal sebagai berikut:
Jumlah penjualan minimal yang harus diperhatikan agar perusahaan
tidak mengalami kerugian.
Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan
tertentu.
Seberapa jauhkah berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak
menderita rugi.
Untuk mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya dan
volume penjualan terhadap keuntungan yang diperoleh.
Berikut rumus untuk menghitung BEP.
BEP Unit (Q) = Biaya Tetap
Harga jual - Biaya variabel per unit
BEP (Rp) = BEP Unit x Harga jual
12