Page 59 - Al Ashri Cover Ok.cdr
P. 59
OPINI
Aku hanya orang biasa yang bekerja untuk bangsa Indonesia dengan cara Indonesia. Namun yang
penting untuk kalian yakini, sebagai pejuang sampai menjelang ajal, sesaat pun aku tak pernah
mengkhianati tanah air dan bangsaku, lahir maupun batin. Aku tidak pernah mengkorup kekayaan
negara. Aku bersyukur kepada Tuhan yang telah menyelamatkan setiap langkah perjuanganku.
Ki Hajar Dewantara (1889 - 1959), Bapak Pendidikan Indonesia.
Pendidikan Indonesia dalam kondisi gawat Penilaian Pelajar Internasional), pemahaman
darurat,” jawab Bu Elaa (panggilan akrab membaca anak-anak usia 15 tahun di Indonesia
“Najelaa Shihab, red) menanggapi secara menunjukkan hasil yang kurang baik. 70% usia
jujur pertanyaan tentang kondisi pendidikan di dewasa yang telah bekerja di Jakarta belum
Indonesia saat ini dai tim redaksi yang memahami struktur kalimat dan paragraf yang
berkesempatan hadir pada Jumat pagi (27/4/2018) dibaca. Dari usia yang masih muda sampai usia
di Gordi HQ yang berdekatan dengan kediaman Bu dewasa, bermasalah pada skill yang paling dasar
Elaa di Jeruk Purut. “Bukan lagi pada anak-anak dari literasi, memahami apa yang dibaca. “Efeknya
sudah bisa baca atau anak-anak pergi ke sekolah, panjang, ke demokrasi dan kehidupan berbangsa
banyak sekali masalah. Anak yang di sekolah tidak dan bernegara secara umum akan seperti apa?”
semua anak yang belajar,” lanjutnya. tegasnya.
Bu Elaa sudah dua puluh tahun mengabdi di Bu Elaa mentransfer energinya ke kami pagi
dunia pendidikan. Selama pengabdiannya, ia telah dengan informasi yang disampaikannya, sembari
mendirikan sekolah bertaraf internasional, serta memegang cangkir tehnya yang hangat, mengobati
menggagas aneka inisiatif untuk mendorong rasa dingin yang dirasanya sedari tadi. Mungkin Bu
peningkatan pendidikan di Indonesia. Komunitas Elaa grogi bertemu kami, karena ternyata Bu Elaa
Guru Belajar (KGB) dan inibudi.org menjadi kelas 3 dan 4-nya di Madrasah Pembangunan dan
medianya untuk terus menyebar banyak manfaat setelah sekian lama bisa bertemu lagi dengan MP
demi pendidikan di Indonesia. Pendidikan adalah melalui tim redaksi.
belajar, bergerak, dan bermakna. Pendidik adalah “Terkait akses negara kita gak baik-baik amat
kita, semua murid semua guru. Cuitannya pada loh,” tegasnya. Bu Elaa kembali menjelaskan bahwa
Hardiknas 2018, berbarengan dengan peluncuruan masih ada 5 juta anak Indonesia yang tidak sekolah
lagu #semuamuridsemuaguru. Bu Elaa telah dengan berbagai alasan, diantaranya akses sekolah
menjadi pelajar dan pendukung pendidikan seumur yang jauh, dipaksa bekerja orang tua, karena
hidup. Ketertarikan yang besar terhadap dunia pernikahan dini dan lainnya. Banyak juga anak yang
pendidikan menjadikannya fokus mempelajari sebenarnya sudah sekolah tetapi karena sekolahnya
bidang psikologi, mendapat gelar BA dan MA dari dianggap tidak relevan dengan kehidupannya,
Universitas Indonesia dengan fokus pada dunia mereka memutuskan drop out. Apalagi masalah
anak dan pendidikan. kesenjangan, ada anak yang bersekolah di sekolah
Bu Elaa kembali menegaskan bahwa meskipun yang bagus dengan segala fasilitasnya namun ada
sudah 2 tahun sekolah, banyak anak Indonesia yang juga anak yang bersekolah di sekolah dengan minim
belum bisa membaca. Kalau pun sudah bisa fasilitas dan angka kehadiran guru yang sangat
membaca, mereka tidak memahami inti informasi rendah. Ada anak dengan akses internet yang baik
dari apa yang dibacanya. Apalagi perihal menalar, sehingga mereka dapat tambahan ilmu dan
membandingkan dan mengambil kesimpulan, yang pengetahuan lebih namun lebih banyak lagi anak
kesemuanya merupakan keterampilan dasar untuk dengan akses internet terbatas.“Mangkanya gawat
sukses di masa depan. “Kalau hanya sekedar bisa darurat,” tambahnya tanpa kurang semangat.
membaca sih 70 tahun lalu ya itu PR nya,” “Kita mengajar sebagaimana dulu kita diajar,
ungkapnya. sebagai siswa. Sebagai orang tua, kita mendidik
Tambah Bu Elaa menurut data EGRA (Early Grade anak sebagaimana dulu kita dididik. Mengulang apa
Reading Assessment, Hasil Asesmen Membaca yang kita alami dahulu. Ada yang sudah tidak
Siswa Kelas Awal), 7% peserta didik kelas 2 SD tidak relevan. Kita harus terus belajar, untuk mendidik
dapat membaca sama sekali hanya 27% peserta anak sesuai zamannya.” Najelaa Shihab.
didik yang dapat membaca dan memahami inti Dijelaskan dalam bukunya, Merdeka Belajar di
informasi yang dibacanya. Data PISA (Program for Ruang Kelas, banyak hal yang dapat dilakukan
International Student Assessment, Program menuju ke arah yang relevan menurut Bu Elaa.
Al Ashri edisi 48 57