Page 51 - DESAIN BAHAN AJAR
P. 51
Seorang pakar termuka dalam disiplin psikologi kognitif dan psikologi anak, Jean
Piaget (1896-1980) mengemukakan bahwa proses kognitif itu berkembang secara
sistematik. Menurut Piaget, anak-anak membangun pengetahuan mereka tentang dunia
dengan beberapa tahapan yakni skema, asimilasi, akomodasi, organisasi dan
ekuilibrium (dalam Santrock, 2009).
Skema: Tindakan atau representasi mental yang mengatur pengetahun
(pembentukan dasar pemikiran). Ketika anak berusaha membangun
pengetahuan/pemahaman mengenai dunia, maka otak berkembang membentuk
skema. Dengan kata lain skema dapat diartikan sebagai konsep berpikir. Contoh,
anak melihat alat tulis (katakanlah spidol dan pensil), sehingga di dalam kognitif anak (skema)
tergambarlah alat tulis. Dalam hal ini anak belum bisa membedakan mana yang spidol
dan mana yang pensil.
Asimilasi: pengumpulan informasi-informasi baru untuk membentuk konsep.
Asimilasi terjadi ketika anak memasukkan informasi baru ke dalam skema
mereka yang sudah ada sebelumnya. Contoh anak memasukkan informasi-informasi baru dari
apa yang ia rasa, ia dengar, ia lihat tentang alat tulis baik itu spidol dan pensil, misalnya:
Spidol: namanya spidol, ukurannya besar, tintanya tebal, biasa ditulis di papan tulis.
Pensil: namanya pensil, ukurannya kecil, tintanya tidak terlalu tebal dan tidak begitu terang, biasa
ditulis di kertas.
Anak mencoba menerima dan melakukan pengumpulan informasi-informasi
baru tentang alat tulis dalam otak atau kognitifnya sehingga semakin kaya
skemanya mengenai alat tulis.
Akomodasi: pengaturan/pengkategorian skema yang sesuai dengan informasi-
informasi yang didapat. Akomodasi terjadi ketika anak menyesuaikan skema
mereka agar sesuai dengan informasi baru dan pengalaman mereka. Dengan kata
lain anak membuat kategori-kategori. Dalam proses ini, anak sudah bisa
mengkategorikan mana yang adalah spidol, ciri-ciri spidol dan kegunaannya.
Juga mana yang adalah pensil, ciri-ciri pensil dan kegunaanya. Jadi setelah terjadi
asimilasi (pengumpulan informasi baru) anak mulai melakukan akomodasi
mengenai alat tulis tersebut.
Psikologi Pendidikan Bagi Peserta Didik 43