Page 54 - DESAIN BAHAN AJAR
P. 54
penguasaan sempurna mengenai objek permanen. Artinya anak tersebut sudah
memiliki kesadaran akan “tetap eksisnya” suatu benda yang harus ada atau biasa ada,
walaupun benda tersebut sudah ia tinggalkan atau sudah tidak dilihat dan tidak
didengar lagi. Jadi eksistensi benda tersebut berbeda dengan periode sensori-motor dan
tidak lagi bergantung pada pengamatannya belaka.
Perolehan kemampuan berupa kesadaran terhadap eksistensinya Objek Permanen
(ketetapan adanya benda) adalah hasil dari munculnya kapasitas kognitif baru yang
disebut representation atau gambaran mental. Secara singkat representasi adalah
sesuatu yang mewakili atau menjadi simbol atau wujud sesuatu yang lainnya.
Representasi mental merupakan bagian penting dari skema kognitif yang
memungkinkan anak berpikir dan menyimpulkan eksistensi suatu benda atau kejadian
tertentu walaupun benda atau kejadian itu berada di luar pandangan, pendengaran atau
jangkauan tangannya.
Representasi mental juga memungkinkan anak untuk mengembangkan deferred-
imitation (peniruan yang tertunda) yakni kapasitas meniru perilaku orang lain yang
sebelumnya pernah ia lihat untuk merespon lingkungan. Perilaku-perilaku yang ditiru
terutama perilaku-perilaku orang lain (khususnya orang tua dan guru) yang pernah ia
lihat ketika orang itu merespon barang, orang, keadaan dan kejadian yang dihadapi
pada masa lampau. Seiring dengan munculnya kapasitas deferred-imitation, muncul
.
pula gejala insight-learning Dalam hal ini anak mulai mampu melihat situasi
problematik yakni memahami bahwa sebuah keadaan mengandung masalah, lalu
berpikir sesaat. Seusai berpikir, ia memeroleh reaksi ‘aha!’ yaitu pemahaman atau
intuisi/ilham spontan untuk memecahkan masalah versi anak-anak. Dengan reaksi
‘aha!’ kemudian masalah tadi ia pecahkan.
Dalam periode perkembangan pra-operasional, di samping diperolehnya
kapasitas-kapasitas seperti telah dibahas di atas, yang juga sangat penting ialah
diperoleh kemampuan berbahasa. Dalam periode ini anak mulai mampu menggunakan
kata-kata yang benar dan mampu pula mengekspresikan kalimat-kalimat pendek tetapi
efektif.
3. Tahap operasional konkret (7-11 tahun)
Berakhirnya tahap perkembangan pra-operasional tidak berarti berakhir pula
tahap berpikir intuitif seperti yang telah dicontohkan sebelumnya. Menurut Piaget tidak
Psikologi Pendidikan Bagi Peserta Didik 46