Page 57 - DESAIN BAHAN AJAR
P. 57
dan maksud tertentu serta dapat dipakai untuk mengembangkan fungsi-fungsi
tanggapan, perasaan, fantasi, intelek dan kemauan.
Seperti Piaget, seorang pemikir Rusia L. S. Vygostky (1896-1934), menekankan
bahwa anak-anak secara aktif menyusun pengetahuan mereka. Akan tetapi menurut
Vygotsky fungsi-fungsi mental memiliki koneksi-koneksi sosial. Vygotsky berpendapat
bahwa anak-anak mengembangkan konsep lebih sistematis, logis dan rasional sebagai
akibat dari percakapan dengan seorang penolong yang ahli. Jadi, dalam teori Vygotsky
orang lain dan bahasa memegang peranan penting dalam perkembangan kognitif anak.
Teori Vygostky juga merupakan pendekatan konstruktivis sosial yang menekankan
konteks sosial pembelajaran dan konstruksi pengetahuan melalui interaksi sosial. Itulah
alasan Vygostky mengatakan bahwa anak-anak mengkonstruksi pengetahuan mereka
melalui interaksi sosial (dalam Santrock, 2007 ).
A. Bahasa dan Pikiran
Menurut Vygotsky (dalam Santrock, 2007), anak menggunakan pembicaraan
bukan saja untuk komunikasi sosial, tetapi juga untuk membantu mereka
menyelesaikan tugas mereka. Berbeda dengan Piaget, Vygotsky menerima tahap-tahap
perkembangan Piaget, namun menolak penekanan pada rangkaian yang ditetapkan
secara genetik. Piaget menyakini bahwa perkembangan mendahului pembelajaran,
sedangkan Vygotsky meyakini bahwa pembelajaran mendahului perkembangan.
Vygotsky juga melakukan percobaan di bawah kondisi laboratorium yang terkontrol
dengan baik dan beberapa hipotesisnya menghasilkan teori perkembangan bahasa pada
anak usia 7 tahun ke atas. Menurut Vygotsky “bahasa adalah kesatuan antara
pembicaraan di luar yang didengar anak dan pembicaraan di dalam yang
dipikirkannya”.
Bahasa dan pikiran adalah fenomena yang sama, sekalipun merupakan dua entitas
yang berbeda, sehingga dapat disimpulkan bahwa keberadaan pikiran tergantung pada
bahasa artinya tanpa bahasa tidak ada pikiran. Prinsip dasar psikologi Vygotsky adalah
bahwa pikiran dan bahasa memiliki akar genetik yang berbeda, sehingga tingkat
perkembangan keduanya pun berbeda pula. Pikiran bersumber pada perkembangan
biologis anak, sementara bahasa bersumber pada lingkungan sosialnya. Walaupun
demikian hubungan antara keduanya terjalin ketika anak sampai pada realisasi bahwa
Psikologi Pendidikan Bagi Peserta Didik 49