Page 58 - DESAIN BAHAN AJAR
P. 58
setiap benda memiliki nama. Pikiran dan bahasa tidak dapat dipisahkan lagi,
internalisasi bahasa menyebabkan pikiran dapat diekspresikan dalam bicara internal.
B. Belajar Privat (Private Speech)
Lebih jauh lagi, Vygotsky yakin bahwa anak pada usia dini menggunakan bahasa
untuk merencanakan, membimbing dan memonitor perilaku mereka. Penggunaan
bahasa untuk kemandirian pribadi disebut kemampuan Belajar Privat (Private Speech).
Kalau Piaget melihat kemampuan tersebut bersifat egosentris dan tidak matang, tapi
bagi Vygotsky hal tersebut adalah alat yang penting bagi pikiran selama tahun-tahun
awal masa anak-anak.
Vygotsky percaya bahwa anak yang kerap menggunakan belajar privat (private
speech) akan lebih kompeten secara sosial dibandingkan mereka yang tidak. Ia
berpendapat bahwa private speech menunjukkan transisi awal untuk menjadi
komunikatif secara sosial. Bagi Vygotsky, ketika anak bicara pada diri sendiri, mereka
menggunakan bahasa untuk menata perilaku dan membimbing mereka. Contoh, seorang
anak yang sedang bermain congklak (permainan menjalankan biji pada lubang-lubangnya), mungkin bicara pada
dirinya sendiri, “bagian mana ya yang harus kuambil, kupasang dan kujalankan lebih dulu? Aku coba ambil yang
jumlahnya lebih banyak, ah yang jumlahya paling sedikit saja, ah tidak, ambil di lubang yang ada di tengah saja.”
Contoh lain dalam bermain catur. Tentu sebelum menjalankan anak catur, diawali dulu dengan berbicara
pada diri sendiri. Aku mau majukan benteng, ah tidak, kuda saja dulu. Bagaimana kalau aku coba bermain
bertahan atau aku menyerang terlebih dahulu. Bagaimana kalau aku memajukan loper dan aku nantinya
mendapat peluang untuk mematikan ratu dari lawanku, ah tidak aku harus berhati-hati memajukan prajuritku,
sebab dapat membuka peluang lawanku mematikan ratuku.
Para peneliti menemukan bukti bahwa pandangan Vygotsky mengenai private
speech memainkan peran positif dalam perkembangan anak (Winstler, Diaz, dan
Montera; Winstler, Carlton, dan Barry, dalam Santock, 2007). Para peneliti menemukan
bahwa anak-anak menggunakan private speech lebih sering jika tugas yang mereka
hadapi lebih sulit dan ketika mereka tidak yakin bagaimana harus memulai (Berk dalam
Santrock, 2007). Para peneliti juga menyatakan bahwa anak-anak yang melakukan
private speech lebih penuh perhatian dan kinerjanya lebih baik dibanding anak-anak
yang tidak melakukan private speech (Berk dan Spuhl dalam Santrock, 2007).
Psikologi Pendidikan Bagi Peserta Didik 50