Page 66 - DESAIN BAHAN AJAR
P. 66

dimilikinya. Contoh dari aktualisasi diri ini adalah seorang yang berbakat musik akan menciptakan komposisi

               musik,  atau  seorang  yang  memiliki  potensi  intelektual  ilmiah  menjadi  seorang  Ilmuwan  dan  seterusnya.

               Maslow mencatat bahwa aktualisasi diri itu tidak hanya berupa penciptaan kreasi atau

               karya-karya  berdasarkan  bakat-bakat  atau  kemampuan  khusus.  Orang  tua,  siswa
               sekolah,    mahasiswa,     dosen,    sekretaris    bahkan     seorang    buruhpun     bisa

               mengaktualisasikan  dirinya  yakni  dengan  cara  membuat  yang  terbaik  atau  bekerja

               sebaik-baiknya sesuai dengan bidang kerjanya masing-masing.



                   II. KEBUTUHAN PESERTA DIDIK


                       Dengan  mempelajari  teori  hierarki  kebutuhan  Maslow  tentu  dapat

               diintegrasikan  dengan  kebetuhan  peserta  didik.  Peserta  didik  adalah  manusia  yang

               tentunya  memerlukan  tercapaiannya  kebutuhan-kebutuhan  mereka.  Oleh  karena  itu
               sebagai  guru  atau  pendidik  tidak  boleh  mengabaikan  kebutuhan  peserta  didik  dalam

               melaksanakan proses belajar mengajar, justru kebutuhan peserta didik mesti menjadi

               perhatian eksplisit dalam kegiatan belajar mengajar.
                       Lebih jauh lagi, kebutuhan-kebutuhan peserta didik akan di jelaskan di bawah ini

               di antaranya:
               1)      Kebutuhan Jasmani

                       Sebagaimana  teori  Maslow,  kebutuhan  jasmani  merupakan  kebutuhan  dasar

               setiap  manusia  yang  bersifat  instrinsik  dan  tidak  dipengaruhi  oleh  lingkungan.
               Kebutuhan-kebutuhan  jasmani  bagi  peserta  didik  adalah:  makan,  minum,  pakaian,  oksigen,

               istirahat, kesehatan jasmani. Jika diasosiakan dengan teori Maslow maka kebutuhan jasmani

               peserta didik seperti ini perlu diperhatikan oleh guru dalam proses belajar mengajar di

               sekolah.  Apabila  kebutuhan  ini  tidak  terpenuhi,  di  samping  dapat  memengaruhi

               pembentukan  pribadi  dan  perkembangan  psikososial  peserta  didik,  juga  dapat
               berpengaruh pada proses belajar mengajar di kelas atau sekolah. Misanya, kemungkinan siswa

               malas belajar karena lapar, atau karena ruang kelas yang udaranya kurang bersih, atau mungkin karena siswa

               kurang  istrahat  dan  sebagainya. Hal  ini  akan  berimbas  pada  aktualisasi  siswa dalam  kelas,

               mungkin  siswa  kurang  aktif  memberi  respon  dalam  kelas  saat  pelajaran  (kurang

               bertanya,  murung,  terlihat  malas,  pekerjaan  siswa  yang  kurang  bagus)  dan  lain
               sebagainya.




                                                                     Psikologi Pendidikan Bagi Peserta Didik   58
   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71