Page 26 - TOKOH-TOKOH NASIONAL
P. 26

Wafatnya “Sang Guru Bangsa”



                         Tjokroaminoto          dihormati       dan      dikagumi       oleh     jutaan

                  pengikutnya. Oleh umatnya, Tjokro dianggap sebagai juru selamat.
                  Karena  dalam  ramalan  Jayabaya,  Ratu  Adil  bergelar  Prabu  Heru

                  Tjokro  nama  yang  mirip  dengan  Tjokroaminoto.  Dipuncak

                  popularitasnya  Tjokroaminoto  kerap  dipanggil  Heru  Tjokro.  Selain

                  kemiripan nama, para pengikut Sarekat Islam mengaitkan ramalan

                  Jayabaya  dengan  letusan  Gunung  Krakatau  yang  bertepatan

                  dengan  kelahiran  Tjokroaminoto  pada  1882.  Bencana  alam

                  menurut  Jayabaya  menjadi  pertanda  hadirnya  seorang  juru
                  selamat.

                         Tjokroaminoto

                  menolak  apabila  dirinya

                  disebut dengan “Ratu Adil”,

                  dalam       pidatonya       Tjokro

                  berkata       “Walaupun        hati

                  kita penuh dengan harapan
                  dan  hasrat  yang  agung,

                  kita  tidak  boleh  bermimpi

                  akan  datangnya  seorang

                  ratu  adil  atau  keadaan-

                  keadaan           lain        yang

                  mustahil.”

                         Penolakan         ini    tak
                  menghentikan  kegaguman

                  para      pengikut        Sarekat

                  Islam.  Rasa  takjub  mereka
                                                         H.O.S.  Tjokroaminoto  (1882-1934)  ditetapkan
                  makin  menjadi-jadi  saat              sebagai  pahlawan  nasional  pada  1961  karena
                                                         pengaruh dan sumbangsihnya untuk berdiri di atas
                                                         kaki sendiri sangat besar bagi bangsa Indonesia


                                                Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Surabaya | 24
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31