Page 27 - TOKOH-TOKOH NASIONAL
P. 27
tersiar kabar Tjokroaminoto bermimpi bertemu dengan Nabi
Muhammad SAW.
Dalam buku karya Amelz “Hidup dan Perjuangannya”
diceritakan suatu hari Tjokroaminoto sakit keras hingga tak
sadarkan diri. Tak ada tabib yang mampu mengobati. Pada suatu
malam, saat terbaring lemah, Tjokroaminoto membaca bacaan Al-
Quran dengan fasih. Suaranya nyaring dengan intonasi antara
keras dan lemah. Tak berapa lama kemudian ia duduk lalu
memekik: “Ada tamu, ada tamu.” “Siapa?” Seorang kerabat yang
menungguinya bertanya.“Rasulullah, Rasulullah!” kemudian Tjokro
pingsan. Keesokan harinya. Ajaibnya, penyakit Tjokroaminoto
berangsur-angsur berkurang.
Disela-sela masa penyembuhan, dia meminta A.M Sangadji,
salah satu orang dekatnya, menuliskan pengalaman itu. Kepada
Sangadji, dia mengatakan telah diberi pelajaran membaca beberapa
ayat Al-Quran oleh Rasulullah.
Tulisan Sangadji itu kemudian menjadi buku program asas
(dasar) dan tandhim (perjuangan) Partai Serikat Islam Indonesia.
Buku setebal 99 halaman ini adalah penafsiran Tjokroaminoto
terhadap ajaran Islam. Lewat tulisan ini dia berusaha menjawab
dan mengatasi persoalan yang berkembang lewat pergerakan Partai
Sarekat.
Sejakakhir 1933, Tjokroaminoto mulai sakit-sakitan seusai
mengikuti kongres Banjarnegara, beliau dinasehati oleh rekan-
rekannya supaya beristirahat dan mengurangi aktivitas. Namun
Tjokroaminoto tak menngindahkan. Pada Desember 1934
kesehatannya mulai memburuk: beliausempat lumpuh. (Sumber
Seri Buku Tempo “Bapak Bangsa”)
Inilah masa dimana semua orang merasa kehilangan sosok
guru, induk semang yang membuka pikiran para rakyat pribumi
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Surabaya | 25