Page 55 - TOKOH-TOKOH NASIONAL
P. 55
Komisaris : R. Soendjoto
Komisaris : Achmad Djais
Perencana pembangunan GNI Surabaya yang pertama adalah
Ir. Anwari dan R. Soendjoto. Tanah yang diperuntukkan bagi
pembangunan GNI dibeli dari Tuan Ruthe dan Maxen seharga ƒ.
48.000 (empat puluh delapan ribu gulden) ditambah ongkos notaris
dan bea balik nama sebesar ƒ. 2000 – ƒ. 50.000 (dua ribu gulden –
lima puluh ribu gulden), sedangkan rencana awal menelan biaya ƒ.
200.000 (dua ratus ribu gulden) untuk membangun kompleks GNI.
Lahan Pembangunan untuk GNI (Gedung Nasional Indonesia)
Lahan yang digunakan untuk pembangunan gedung itu
terletak di jalan Bubutan. Para pendiri GNI juga bersama-sama
menyumbang uangnya sejumlah ƒ. 10.000 (sepuluh ribu gulden)
untuk pembangunan gedung ini. Untuk menambah dana, maka
diadakan Pasar Derma Nasional di Kranggan yang ternyata cukup
sukses. Bahkan ketika pembukaannya oleh Dr. Soetomo menerima
cek sebesar ƒ. 30.000 (tiga puluh ribu gulden) untuk pembangunan
GNI dari sumbangan dokter Indonesia yang tidak mau disebutkan
namanya.
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Surabaya | 53