Page 56 - TOKOH-TOKOH NASIONAL
P. 56

Pembangunan  GNI  mendapat  sambutan  cukup  baik  dari

                  masyarakat.  Mereka  banyak  menyumbang  peralatan  seperti  batu

                  merah, kapur, semen, pasir, dan sebagainya serta ikut membantu

                  membangun.           Bantuan       tersebut      tidak     hanya      datang       dari
                  masyarakat  Surabaya  saja  tetapi  juga  dari  seluruh  Indonesia.

                  Selain  itu,  sumbangan  juga  datang  dari  anak-anak  kecil  yang

                  mengorbankan  celengannya  dan  diserahkan  kepada  Dr.  Soetomo.

                  Ludruk  Cak  Durasim  (Ludruk  Genteng  Surabaya)  juga  ikut

                  memeriahkan           Pasar      Derma       Rakyat       dengan       mengadakan

                  pertunjukan dalam pasar tersebut tanpa meminta bayaran.






















                                  Peletakan batu pertama Gedung Nasional Indonesia (GNI)


                         Peletakan  batu  pertama  untuk  fondasi  GNI  diresmikan

                  tanggal 13 Juli 1930 di Bubutan, Surabaya, dilakukan oleh Kaum
                  Isteri  Indonesia  dan  diabadikan  dengan  batu  peringatan  dari

                  marmeran oleh Kongres Wanita PPII (Perikatan Perhimpunan Isteri

                  Indonesia)  pada  tanggal  13  Desember  1930.  Dalam  Kongres  PPII

                  tersebut  menetapkan  asas  perkumpulan  itu  yaitu  :  kebangsaan,

                  persamaan,  penghargaan  hal  di  antara  laki-laki  dan  perempuan,



                                                Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Surabaya | 54
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61