Page 188 - PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN Jilid 1
P. 188
Produk Kreatif dan Kewirausahaan
pRAKTIKUM
Tips Membuat mengendus peluang untuk membuka usaha
1. Pelembut roti dapat dipilih merek lain. Di bakery sendiri. Lantas, Mudita mulai belajar
toko bahan – bahan kue banyak dijual membuat roti dari sejumlah chef hotel yang
berbagai pelembut roti. Anda dapat dikenalnya. Selanjutnya, ia mendalami
berkonsultasi dengan penjualnya. keterampilan untuk membuat beberapa jenis
roti, seperti roti tawar, roti gandum, muffin
2. Roti sobek bisa di isi keju sesuai selera.
cake, croissant cake, dan pancake.Ya, Mudita
memang fokus membuat jenis roti itu karena ia
ingin mengincar pasar horeka.
Punya banyak relasi di industri perhotelan,
awalnya, Mudita yakin bisa mengirim roti
bikinan dia ke hotel-hotel di Bali. Namun,
Dari Pemasok Ikan, Mudita Sukses Jual Roti nyatanya, tak gampang, karena hotel dan
Sarapan restoran sudah memiliki pemasok sendiri yang
Sebagai mantan karyawan hotel, Ketut pengalamannya lebih lama ketimbang Mudita.
Mudita hafal betul kebutuhan da pur hotel. Selain itu, wisawatan asing yang berkunjung ke
Berbekal jaringan kuat, Mudita berhasil Bali juga tetap menginginkan cita rasa produk
menjadi pemasok aneka kue dan roti untuk bakery seperti dari negeri asal mereka sendiri.
sarapan sejumlah hotel, restoran, dan kafe di Kondisi ini tak membuat Mudita menyerah.
Bali. Omzetnya ratusan juta rupiah. Ia tetap bergerilya untuk datang dan
Jeli melihat peluang menjadi modal utama menawarkan produknya ke hotel-hotel di Bali.
Ketut Mudita meraih sukses. Memulai usaha Senjata andalan Mudita adalah harga yang
sebagai pemasok ikan di beberapa restoran, lebih murah. “Saya masuk ke hotel bintang
kini Mudita memiliki usaha bakery ternama di lima hingga hotel kelas melati dan vila,” tutur
Bali, Pelangi Rex. Meski hanya melayani pasar dia. Usaha Mudita akhirnya berbuah manis.
hotel dan restoran (horeka), Pelangi Rexs Pengelola hotel mulai memesan roti kepada
mampu mencatat omzet ratusan juta rupiah dirinya. Saat awal merintis usaha sekitar tahun
per bulan. 1990 itu, Mudita yang hanya mengolah satu sak
tepung terigu yang menghasilkan 200 roti
Berawal dari niat ingin memiliki usaha
sendiri, Mudita, yang saat itu berumur 38 sehari.
tahun, memutuskan keluar dari Hotel Sanur Roti untuk sarapan
Beach, tempatnya bekerja. Dengan bekal Dari hari ke hari, berkat kegigihan Mudita,
seadanya, ia mulai menjadi pemasok ikan bakery Pelangi Rexs makin dikenal oleh
untuk beberapa restoran. Setelah menjalani pemilik hotel, restoran, dan kafe di Bali.
bisnis ini selama setahun, Mudita melihat Maklum, selain murah, toko kue ini memiliki
keuntungan usahanya kurang menggigit. cita rasa khas. “Croissant bikinan kami bahkan
“Saya amati, laba yang diperoleh bersifat dipuji wisawatan asal Prancis. Kata mereka,
musiman,” kenangnya. Maklum, tak tiap hari ia rasanya tak jauh beda dengan yang dibuat di
bisa mengirim ikan sesuai pesanan karena Prancis, daerah asal croissant itu,” kata Mudita
pasokan ikan mengenal musim. senang. Kualitas dan cita rasa produk memang
Belajar dari pengalaman itu, Mudita lantas menjadi perhatian Mudita. Tak lupa, ia
mencari usaha yang tak kenal musim. Ia lantas mendaftarkan produk Pelangi Rexs untuk
beralih menjadi pemasok bahan kue dan roti memperoleh sertifikat halal, supaya kue dan
yang saban hari dibutuhkan orang. Dari roti bikinannya bisa dinikmati semua kalangan,
permintaan bahan-bahan bakery yang stabil, baik wisatawan asing maupun domestik. “Saya
pria kelahiran Bali, 18 Juli 1949, ini seringkali melihat wisatawan memilih-milih
181