Page 39 - Artikel Populer RSUP Dr. SARDJITO
P. 39
Diagnosis
Diagnosis dipersulit oleh pengamatan bahwa deteksi IgE spesifik pada makanan
(sensitisasi) tidak selalu menunjukkan alergi klinis. Oleh karena itu diagnosis memerlukan
riwayat medis yang teliti, pemeriksaan laboratorium, dan, dalam banyak kasus, tantangan
makanan oral (OFC) untuk mengkonfirmasi diagnosis. (2) Dalam mengevaluasi pasien
dengan dugaan alergi makanan, riwayat medis secara menyeluruh sangat penting dalam
mengidentifikasi gejala yang terkait dengan alergi makanan dan memfokuskan
pemeriksaan diagnostik, tetapi jika sendiri tidak bisa dianggap diagnostik. Sifat dari reaksi
sering menunjukkan mekanisme yang mendasari, baik dimediasi IgE (segera) atau non-
IgE dimediasi (tertunda), dan akan menentukan tes diagnostik yang akan digunakan.
Karena tidak ada gejala alergi makanan yang patognomonik untuk gangguan ini, riwayat
medis dapat digunakan untuk membantu mengidentifikasi alergen penyebab atau untuk
membedakan reaksi dari gangguan non alergi, meskipun riwayat saja tidak dapat
memberikan sensitivitas atau spesifisitas yang cukup untuk membuat diagnosis alergi
(4)
makanan.
Untuk gangguan IgE-mediated, uji cukit kulit (SPT) menyediakan cara cepat untuk
mendeteksi sensitisasi. Respon SPT negatif pada dasarnya mengkonfirmasi tidak
adanya reaktivitas alergi IgE-mediated (akurasi prediksi negatif,> 90%). Namun, respon
tes positif tidak selalu membuktikan bahwa makanan adalah penyebab (spesifisitas,
<100%). Pertimbangan riwayat klinis dan patofisiologi penyakit diperlukan untuk
memaksimalkan kegunaan hasil tes. Ketika mengevaluasi alergi terhadap banyak buah
dan sayuran, ekstrak yang dibuat secara komersial sering tidak memadai karena labilitas
alergen yang bertanggung jawab, dan oleh karena itu makanan segar dapat digunakan
untuk pengujian. (2) (4)
Immunoassay serum untuk menentukan antibodi IgE spesifik-makanan (istilah RAST
sekarang kuno) memberikan modalitas lain untuk mengevaluasi alergi makanan yang dimediasi
IgE. Konsentrasi yang semakin tinggi dari tingkat IgE spesifik-makanan berkorelasi dengan
kemungkinan peningkatan reaksi klinis tetapi pada umumnya tidak berkorelasi dengan baik
dengan tingkat keparahan reaksi. Nilai prediktif yang berbeda sedang dihasilkan dari studi yang
muncul, yang mungkin mewakili nuansa diet, usia, penyakit, dan protokol tantangan. Nilai-nilai
tertentu yang terkait dengan kemungkinan tinggi alergi klinis (misalnya,> 95%) sering disebut
37 | Kumpulan Artikel Populer