Page 506 - Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1 by Ibnu Katsir_Neat
P. 506
ada shalat setelahnya hingga kalian melihat saksi (Matahari tenggelam dan
malam mulai gelap. -pent-) 11
Demikian hadits yang diriwayatkan Imam Mtislim dan an-Nasa'i. Se
dangkan hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad, dari Abu Yunus, seorang
budak Aisyah, ia menceritakan, Aisyah pemah menyuruhku menulis sebuah
m�h�, i� m�nut�kan: 'Jik� sudah sampai pada ayat:
� �:;1 oJGJIJ d�l � 1--¥ ' ''Peliharalah semua shalat, dan peliharalah
shalat wustha II inaka beritahu aku. II Ketika sampai pada ayat tersebut, aku pun
memberitahunya, lalu beliau mendiktekan kepadaku:
"Peliharalah semua shalat, dan peliharalah shalat wustha, yaitu shalat Ashar
dan berdirilah karena Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu '. 11 Aisyah me
nuturkan, aku mendengamya dari Rasulullah �.
Hal senada juga diriwayatkan Imam Muslim, dari Y ahya bin Y ahya,
dari Malik.
Diriwayatkan juga oleh Imam Malik, dari Zaid bin Aslam, dari Amr
bin Rafi', ia menceritakan:
"Aku pemah menulis sebuah mushaf untuk Hafshah, isteri Nabi �' lalu Hafshah
berkata: 'Jika sudah sampai pada ayat ini, � ��� o�l� u1}::J1 � I� '
'Peliharalah semua shalat dan peliharalah shalat wustha, 'maka beritahukanlah aku."
Ketika sampai ayat tersebut, aku pun memberitahukannya, lalu Hafshah men
diktekan kepadaku:
""
_,.,
""
'
""
\i .iil lf}J �� o� J �)11 o�l J ���� Js- 1�1?- )
""
""
""
_,.
0
0
""
""
< . �
"" "" "" "" "" ""
'Peliharalah semua shalat dan shalat wustha, yaitu shalat Ashar dan berdirilah
untuk Allah (dalam shalatmu) dengna khusyu'. "
Menurut orang yang menentang pendapat ini adalah bahwa beliau meng
'athafkan (menghubungkan/ menggabungkan) shalat Ashar pada shalat Wustha
dengan "wawu a thaf" (huruf "J" yang berfungsi menggabungkan kata atau
'
kalimt), yang menunjukan adanya perbedaan (antara ma'tuf dan ma'tuf 'alaih).
Hal ini menunjukan bahwa shalat Wustha bukanlah shalat Ashar. Sanggahan
untuk pendapat mereka ini dapat dijawab melalui beberapa sisi.
Pertama, jika hal itu diriwayatkan dengan anggapan bahwa ia merupa
kan kalimat berita, maka hadits Ali berkedudukan lebih shahih dan lebih jelas
darinya. Karena kemungkinan huruf "J" (dan) dalam ayat tersebut berkedudukan
sebagai "wawu zaidah" (wawu tambahan), sepeni firman Allah �:
� �_r.:1 � �� u� �i J� a:� ��� ' "D an demikianlah Kami terangkan
ayat: ayat al-Qur'an, (supaya jelas jalan orang-orang shaleh) dan supaya jelas (pula )
Tafsir lbnu Katsir juz 2 487

