Page 502 - Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1 by Ibnu Katsir_Neat
P. 502

"""


              ��..���I� 2 .  SURAT  AL B AQARAHX>
                                                                                   31  ����
         �                                                                                                    �
         �                                                                                                    �

         �             mereka, padahal sesungguhnya kamu sudah menentukan mahamya, maka bayar-                �
         �             lab seperdua dari mahar yang telah kamu tentukan itu. " Lebih lanjut Imam              �

          �            Syafi'i mengemukakan: "Demikian pendapatku dan itulah lahiriyah ayat ini.11            ��
                                                            f •
                                                        J
                                                      '
          �                   Dan firman Allah �' � 0� 0 l'1 1 ''Kecuali isteri-isteri itu memaajkan. "       �
          �            Y aitu para wanita memaafk.an apa yang diwajibkan bagi suami kepada mereka             �
                       berupa pemberian mahar, sehingga tidak ada lagi kewajiban baginya.
          �                                                                                                   �
                              Firman-Nya lebih lanjut, � r LS:::l1 �� �� ($+i1 I� �� 1 '�tau dimaajkan
          �            oleh orang yang memegang ikatan nikah.  I bnu Abi Hatim meriwayatkan dari              �
                                                               "
          �            Isa bin Ashim, katanya: Aku pemah mendengar Syuraih berkata, aku pemah                 �
          �            maka aku menjawab: ��y aitu wali mempelai wanita.  II Kemudian Ali bin Abi             �
                       ditanya Ali bin Abi Thalib � mengenai orang yang memegang ikatan nikah,
          �            Thalib berkata: 11Tidak, tetapi ia adalah suami.  11                                   �

                                                                                                              �
          �                   Berkenaan dengan hal itu, penulis katakan, ini adalah qaul jadid Imam           �

          �            Syafi'i, juga merupakan pendapat Abu Hanifah dan para sahabatnya, ats-Tsauri,
          �            Ibnu Syibrimah, al-Auza'i, dan menjadi pilihan Ibnu J arir. Dasar pengambilan          �
                                            b
          �            pendapat ini adalah  a hwa orang yang memegang ikatan nikah itu adalah                 �
                       suami, karena di tangannya kelangsungan dan pembatalan akad itu berada.63
          �
                              Sisi kedua bersumber dari Ibnu Abbas -mengenai orang yang disebut
          �            Allah Ta'ala sebagai pemegang ikatan nikah- ia mengatakan, 11Yaitu ayah mem-           ,
          �            pelai wanita, saudara laki-lakinya, atau siapa sa a   yang ia tidak dapat menikah
                                                                     j
          �            tanpa seizinnya.  II Dan itulah pendapat yang dikemukakan Imam Malik, dan juga

          �            pendapat Imam Syafi'i dalam qaul qadim. Dan yang menjadi sandarannya, ialah            �
                       bahwa wali adalah orang yang menyerahkan wanita itu kepadanya, maka pihak
          �            walilah yang berkuasa menentukannya, kecuali dalam urusan harta mi1i wanita            �
          �            ltU.                                                                                   �

          �                   Firman-Nya lebih lanjut, � lS� �)i I� 0f� 1 ''Dan pemaaf a n kamu               �
                                                   "
          �            itu lebih dekat kepada takwa.  I bnu Jarir mengatakan, sebagian ulama mengata-         �
                       kan: "Yang menjadi sasaran ayat tersebut adalah kaum laki-laki dan juga kaum
          �            wanita." Mengenai firman-Nya, � l>)  ;�ll �)r I� 0i� 1, Ibnu Abbas me-                 �
          �            ngatakan: "Di antara keduanya yang paling dekat dengan takwa adalah yang               �

          �            memberikan maaf." Mujahid, Ibrahim an-Nakha'i, adh-Dhahhak, Muqatil                    �
                       bin Hayyan, Rabi' bin Anas, dan ats-Tsauri mengatakan: Hal yang utama
          �            dalam hal ini ialah, hendaknya wanita yang diceraikan itu memberikan maaf              �
          �            (mengikhlaskan) setengah dari mahamya, atau si suami melengkapi mahar                  �

          �            yang telah disebutkan secara keseluruhan kepadanya." Oleh karena itu, Allah            �
                                                 ,.,.
                                                      ....  �
                                                             .... ....
                                             J
                       Ta'ala berfirman: � � �� �� l'J 1 ''Dan janganlah kamu melupakan
          �            keutamaan di antaramu.  M "  aksudnya, kebaikan.  e mikian yang dikatakan               �
                                                                        D
          �            Sa'id.                                                                                  �
          �                                                                                                   �
          �            63 Pemberian maaf suami di sini adalah pemberian mahar olehnya  secara keseluruhan.     �
          �                                                                                                    �
          �                                                                                                    �


                                                                                      ·
                                                                                          :
             �  �   �   �    -""'7'�--�    �   �   �   ..oOIIIJIJ�"'II:llllooo.. � ....:...,.......:......:..·· :.  .. 'lll:::.. ..  ....:.. ....:.. ....:.. -....
          Tafsir  b nu Katsir )uz 2                                                                           483
               l
   497   498   499   500   501   502   503   504   505   506   507