Page 500 - Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1 by Ibnu Katsir_Neat
P. 500
.����I E <=>: 2. SURAT AL BAQARAH x:>m l �����
� �
� �
� �
�� -� • � . • \;,. • (' f, - � � ' J - • ' i 1'; � ' .J: ��u. � : . L:, .'/i1 ' !- _(': 1�1 I �-( . .J1 t -:. �t,; }.. ��
� r
'
r-' CJ
· u u- rX .:/'
, r � . r .. r:.;.,
�
�..l. rX � r ............. .:/' r-'
•
""'
� tJ "' "' � � b. :,:. J. ;.:;_.� J. ;�:; � Ji;; �
"'
1
� ''Hai orang-orang yang beriman, a p abila kamu menikahi wanita-wanita yang ber- �
� iman, kemudian menceraikan mereka sebelum kamu mencampurinya, maka sekali- �
� kali tidak wajib atas mereka iddah bagimu yang kamu minta menyempurnakan· �
'� nya. M a ka berilah mereka mut 'ah dan lepaskanlah mereka itu dengan cara yang ,.
� sebaik-baiknya. ( QS. Al-Ahzaab: 49). �
"
� D a n telah diriwayatkan Imam al-Bukhari dalam kitab shahihnya �
� "�).", dari Sahal bin Sa'id dan Abu Usaid, bahwa keduanya pemah men- �
� ceritakan: �
f
� yf�. �! �� � � c lf�f � '�� , �� � ri �� J�� ��) ) �
_
.._ .,. ,., .-! ,., o ,., o "' l .,. """" "" "" r �
a ( . 4,P;jj ,;.,:�y �
-. .:i · i . --- � lAd �� �A'/ - ) wi .,e, Gi - ' \.9 , � , � � <'
,� � J � " - . yO / .r ,. ,
� "Rasulullah � menikahi Umaimah binti Syurahbil. Ketika dipertemukan dengan ,.
/
'
�
� beliau, beliau merentangkan tangannya kepadanya, dan seolah-olah Umaimah �
�
� tidak menyukai hal itu. Maka beliau menyuruh Abu Usaid untuk menyiapkan �
dan memberikan kepadanya dua pakaian berwama biru." �
Ketiga, e ndapat yang menyatakan bahwa mut 'ah (pemberian) itu
p
hanya wajib diberikan kepada wanita yang diceraikan dan belum dicampuri 'A
l�
serta belum ditentukan mahamya. Jika sudah dicampuri, maka wajib diberi �
� mut ''ah yang nilainya sama dengan mahar, jika mahar belum diserahkan. Dan �
� jika mahar sudah ditentukan, lalu diceraikan sebelum dicampuri, maka mantan �
suaminya itu harus membayar setengah dari mahar yang sudah ditentukan
� itu. Dan jika sudah dicampuri, maka ia wajib membayar mahar itu secara �
�
� keseluruhan, sebagai e ngganti mut 'ah. Karena sesungguhnya wanita yang �
p
� berhak menerima mut'ah hanyalah wanita yang belum ditentukan mahar- �
,.
nya dan belum dicampuri. Dan inilah yang diisyaratkan oleh ayat di atas,
� yang mengharuskan pemberian mut'ah. Ini adalah e ndapat Ibnu Umar dan �
�
p
� Mujahid. �
� Di antara ulama ada yang menyunahkan pemberian mut' ah kepada setiap �
� wanita yang dicerai kecua wanita "mufawwidhah" (yang memasrahkan jumlah �
,.
mahamya) dan sudah dicerai sebelum dicampuri. Dan e ndapat tersebut tidak
p
� ditolak. Dan makna itu pula yang dikandung oleh ayat dalam surat Al-Ahzab. .�
�
� Oleh karena itu, Allah � berfirman: �
.�
� � �� J:s: � J J:;J� �� ;�J.i J:;: h �� ;�J.i v ;.i1 J$. �� t " D an �
hendaklah kamu bmkan s u atu mut'ali (pemberian) kepada mereka. Orang yang
� mampu menurut kemampuannya dan orang yang miskin menurut kemampuan- !1.
� nya pula, yaitu pemberian menurut yang patut. Y a ng demikian itu meru p akan
� ketentuan bagi orang-orang yang berbuat kebajikan. "
� �
� �
Tafsir b nu Katsir Juz 2 481
l

