Page 495 - Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1 by Ibnu Katsir_Neat
P. 495

taklif baginya, Abu Hanifah sena para sahabatnya memasukkan ke dalam
                      pengertian ini, budak wanita muslimah karena kekurangan yang ada padanya.
                       Ketentuan semua ini terdapat dalam buku-buku masalah hukum dan furu'
                       (cabang).

                              Dan firman Allah �' � �f � I;� 1 "K emudian a p abila telah habis
                       masa iddanya.  M "  aksudnya, jika ia telah nienyelesaikan mas a i4dahnya. De­
                       mikian dikatakan oleh adh-Dhahhak dan Rabi' bin Anas.
                                 J   ...   ...   ,   ,
                              � �    c.  C. ':>U 1 ''Maka tiada dosa bagi kamu. " M  engenai firman·Allah
                       Ta'ala tersebut, az-Zuhri mengatakan: "Yaitu para wali mereka "
                                                                                     .
                              � �i  � � � 1 ''Membiarkan mereka berbuat terhadap diri mereka
                       sendiri," y:iitu para wanita yang telah menyelesaikan masa iddahnya. Alwani
                       menceritakan dari Ibnu Abbas, jika seorang wanita dicerai atau ditinggal mati
                       suaminya, dan telah menyelesaikan masa iddahnya, maka tidak ada dosa bagi­
                       nya  untuk berhias, berdandan, sena menampilkan diri untuk dipinang. Dan
                       itulah yang ma'ruf (patut). Hal senada juga telah diriwayatkan dari Muqatil
                       bin Hayyan.

                              ¥asih meng  �  ai firma,n A!lah �:
                                    ,
                                            _
                                                      _
                       � 0  J�l. �i  J J.d � � c C. ':>U 1 ''Maka tiada dosa bagi kamu (para
                       wali) meinli{arkan mereka berbuat terhada p   diri mereka sendiri menurut yang
                       patut, " Ibnu J uraij menceritakan dari Mujahid, ia mengatakan, "Y aitu per­
                       nikahan yang halal dan baik." Hal yang sama juga diriwayatkan dari al-Hasan,
                       az-Zuhri, dan as-Suddi.



























                       Dan tidak ada dosa bagi kamu meminang wanita-wanita itu dengan sindiran
                       atau kamu menyembunyikan ( k einginan men g awini mereka) dalam hatimu.
                       Allah mengetahui bahwa kamu akan menyebut-nyebut mereka, dalam pada
                       itu janganlah kamu mengadakan janji kawin dengan mereka secara rahasia,








                                                                                               Tafsir  lbnu Katsir Juz 2
          476
   490   491   492   493   494   495   496   497   498   499   500