Page 492 - Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1 by Ibnu Katsir_Neat
P. 492
. .._ ... IE<Xz. SURAT AL BAQARAH �� ����
�
� ,
� waris." Kemudian Ma'qil bin Y asar al-Asyja'i berdiri seraya berujar: "Aku �
� pemah mendengar Rasulullah f3 memutuskan masalah Buru' binti W asyiq �
� dengan ketentuan tersebut." Mendengar hal itu, Abdullah bin Mas'ud pun �
� gembira sekali. �
Dan dalam riwayat yang lain disebutkan, maka orang-orang dari kabilah
� Asyja' berdiri seraya berucap, "Kami bersaksi bahwa Rasulullah A memutus- �
� kan demikian dalam kasus Buru' bin Wasyiq." �
� Tidak dikecualikan dari ketentuan tersebut selain isteri yang ditinggal. �
� mati suaminya ketika ia sedang hamil. Maka iddahnya adalah sampai ia melahir- �
kan._ Hal itu didas,arkan pa� f�l!ffiuman firman Allah T a' ala: �
� � ;;-.a,; 0f �f J��� u'lJG t "D an wanita-wanita yang hamil,-waktu
iddahnya mereka itu adalah sampai mereka melahirkan. { QS. Ath-Thalaq: 4). �
"
� Sedangkan Ibnu Abbas berpendapat, b a hwa wanita yang ditinggal �
� mati suaminya dalam keadaan hamil harus menunggu dalam masa yang lebih
� panjang dari dua macam masa iddah yaitu; antara masa melahirkan, atau empat �
bulan sepuluh hari. Hal itu didasarkan pada pemaduan antara kedua ayat di
� atas. Yang demikian itu merupakan pendapat yang baik dan kuat yang di- �
� perkuat dengan hadits yang diriwayatkan dari Subai'ah al-Aslamiyah yang �
disebutkan dalam Kitab Shahihain (al-Bukhari dan Muslim) dari b e berapa
� jalan: "Bahwa Suba ' a h ditinggal mati suaminya yang bernama Sa'ad bin �
i
�- Khaulah sedang ia dalam keadaan hamil. Dan tidak lama setelah suaminya �
� meninggal, ia pun melahirkan." �
� Dalam riwayat yang lain disebutkan, maka ia pun melahirkan beberapa �
� malam setelah suaminya meninggal. Setelah nifasnya mengering, ia pun ber- �
dandan untuk menyambut pelamar. Maka datanglah Abu Sanabil bin Ba'kak
� menemuinya dan berkata kepadanya, "Aku melihat engkau berdandan apa �
� mungkin engkau berkeinginan untuk menikah? Demi Allah, engkau tidak �
boleh menikah sebelum empat bulan sepuluh hari berlalu." Subai'ah berkata:
� "Setelah Abu Sanabil mengatakan hal itu kepadaku, maka sore harinya aku �
� langsung mengemasi pakaianku dan kemudian pergi menemui Rasulullah A �
� dan kutanyakan hal itu kepada beliau, maka beliau memberikan fatwa kepada- �
ku bahwa aku boleh menikah sejak aku melahirkan. Dan beliau menyuruhku
� menikah, jika aku mau." �
� Abu Umar bin Abdul Barr mengatakan, telah diriwayatkan bahwa Ibnu �
� Abbas telah (meralat pendapatnya dan) kembali kepada hadits Subai'ah, ketika �
� ia disanggah dengan hadits ini. Yang membuktikan kebenaran hal ini ialah bahwa �
para sahabat pun memberikan fatwa dengan hadits Subai'ah, sebagaimana yang
� menjadi pendapat para ulama. �
� Dalam hal ini dikecualikan bagi isteri yang berasal dari budak, di mana �
� iddah budak wanita itu setengah dari iddahnya wanita merdeka, yaitu dua �
� bulan lima hari. Demikian menuru t pendapat jumhur ulama, karena ia men- �
� �
� �
..
.
� � � � � � � � � � � � � � . . ....... :: .. - · :a ... :-. :� ... � � � ... . .... -. . ._
l
Tafsir b nu Katsir Juz 2 473

