Page 496 - Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1 by Ibnu Katsir_Neat
P. 496
kecuali sekedar mengucapkan (kepada mereka) perkataan yang ma'ruf. Dan
janganlah kamu ber'azam (bertetap hati) untuk beraqad nikah, sebelum habis
'iddahnya. Dan ketahuilah bahwasanya Allah mengetahui a p a yang ada da
lam hatimu; maka takutlah kepada-Nya, dan ketahuilah bahwa Allah M a ha
M
pengampun lagi a hapenyantun. (QS. 2:235}
" " b ... ""'
Allah � berlirman, � � c. 'J J 1 "D an tidak ada dosa bagi kamu, "
J
untuk. melamar wanita-wanita yang masih menjalani iddahnya tanpa terang
l�
terangan. Im� al-Buk.hari meri'Yaya�an Aari Ibnu Abbas, mengenai firman
Nya, � S'UI �� � � �";. � � c_ b 'JJ 1 ''Dan tidak ada dosa bagi kamu
"
meminang wanita-wanita itu dengan sendirian. Y aitu dengan cara seseorang
mengatakan, "Aku bermaksud untuk. menikah," (atau mengatakan} "Wanita
adalah bagian dari kebutuhanku," atau "Aku sangat berharap dimudahkan
memperoleh isteri yang shalihah." Hal senada juga dikatakan oleh Mujahid,
Thawus, Ikrimah, Sa'id bin Jubair, Ibrahim an-Nakha'i, asy-Sya'bi, Qatadah,
az-Zuhri, Yazid bin Qasith, Muqatil bin Hayyan, Qasim bin Muhammad,
dan beberapa ulama salaf dan para imam, berkenaan dengan masalah meminang
wanita dengan sindiran (tanpa terang-terangan), mereka mengatakan, diboleh
kan melamar wanita yang ditinggal mati suaminya secara sindiran (tidak terns
terang).
Demik pula ketetapan bagi wanita yang ditalak ba'in (t erakhir) bahwa
ia dapat dilamar dengan sindiran, sebagaimana yang disabdakan Nabi � kepada
Fatimah binti Qais ketika ia dicerai oleh suamya, Abu Umar bin Hafsh dengan
talak tiga. Beliau menyuruya untuk menjalankan iddah di ruma Ibnu Ummi
Maktum seraya bertutur kepadanya, "Jika engkau telah halal, beritahu aku."
Setelah ia halal, Usamah bin Zaid, budak beliau, melamamya, dan beliau pun
menikahkan Fatimah dengan Usamah.
Sedangkan wanita yang ditalak ra j 'i, maka tidak diperselisihkan lagi ah
b
wa ia tidak boleh dilamar, baik secara terns terang maupun sindiran. W a llahu
a ' lam.
Dan firman Allah Ta'ala selanjutnya, � �f � �· �.�5--i �f 1 "A tau kamu
menyembunyikan (keinginan menikahi mereka) dalam hati kamu. M aksudnya,
"
atau kalian menyembunyikan niat untuk. melamar mereka dalam diri kalian.
� 0iS J.'r---5' £ �� ..:il � 1 ''Allah mengetahui bahwa kamu akan menyebut-nyebut
J •
J if J...
mereka. 11 Y aitu dalam diri kalian, lalu Dia menghilangkan dosa dari diri kalian
kerena perbuatan itu.
Setelah itu, Dia berfirman, � I� � J�lj � � � 1 11T e ta p i janganlah
kamu mengadakan janji nikah dengan mereka secara r a hasia. 11 Abu Majlaz, Abu
Sya'tsa , Jabir bin Zaid, Hasan Bashri, Ibrahim an-Nakha'i, Qatadah, adh
'
Dhahhak, Rabi' bin Anas, Sulaiman at-Taimi, Muqatil bin Hayyan, dan as-Suddi
mengatakan: "Y akni zina." Dan itu merupakan pengertian riwayat al-Auf i , dari
Ibnu Abbas, dan menjadi pilihan IbnuJarir.
l
Tafsir b nu Katsir Juz 2 477

