Page 129 - CITRA DIRI TOKOH PEREMPUAN DALAM TUJUH NOVEL TERBAIK ANGKATAN 2000
P. 129
Leksi adalah sosok gadis kecil namun tingkat pemikirannya melampaui
usianya. Leksi sangat kritis terutama ketika berbicara dengan nenek dan ibunya.
Mabel dan Mace juga selalu menanamkan pengetahuan moral yang baik terhadap
Leksi. Leksi yang serba ingin tahu dan memiliki kepedulian tinggi pada kesulitan
orang lain adalah gambaran dari kecerdasan emosi dan intelegensinya (Thayf,
2009).
Tokoh Mabel dalam novel Tanah Tabu karya Anindita S. Thayf adalah tokoh
utama kedua yang cukup sentral setelah Leksi. Tokoh perempuan tua yang
memberikan pengaruh feminisme cukup besar terhadap semua tokoh perempuan
yang ada di dalam novel ini. Tak terkecuali pada tokoh utama perempuan, yaitu
Leksi. Sebagai anak perempuan yang masih berusia tujuh tahun, tanpa disadari
dirinya telah mendapat pengaruh faham feminis dari nenek dan ibunya. Leksi
mendapat pengetahuan tentang kesetaraan gender, diskriminasi gender, maupun
kekerasan gender pada perempuan yang tanpa disengaja selalu menguping obrolan
dan nasihat-nasihat dari Mabel pada dirinya. Mabel dan Mace juga dikisahkan oleh
hewan peliharaan mereka, Pum (anjing) dan Kwee (babi) bahwa pernah
mendapatkan kekerasan gender dari suami mereka. Mabel memilih berpisah dari
suaminya yang kasar. Sementara Mace ditinggalkan ayah Leksi yang bernama
Johanis karena kesalahpahaman dan dengan tindak kekerasan yang pernah
dilakukan terhadap Mace. Namun akhirnya mereka berdua meyakini bahwa tanpa
lelaki dalam kehidupan mereka lebih menghadirkan kedamaian dan kemandirian.
Membaca perjuangan kedua tokoh perempuan tanpa kehadiran lelaki seperti Mabel
dan Mace, dalam hal ini Anindita digolongkan sebagai pengarang beraliran
feminisme eksistensialis yang menurut Simone de Beauvoir (Thornham, 2010).
Anindita memunculkan sosok para perempuan Dani yang berada dalam tekanan
hukum adat patriarkhi dengan menghadirkan berbagai citra diri yang
ditampilkannya, hal ini juga yang menunjukkan Anindita termasuk ke dalam
pengarang beraliran feminisme radikal (Fakih, 2013).
Isi novel Tanah Tabu terdiri atas data-data teks yang dapat dikaji dengan
kritik feminis ideologis, kritik feminis transformasi gender dalam transformasi
124