Page 131 - CITRA DIRI TOKOH PEREMPUAN DALAM TUJUH NOVEL TERBAIK ANGKATAN 2000
P. 131
berdasarkan aspek sosial, fisik, dan psikis. Sebagai contoh Leksi dan Mabel, mereka
memiliki karakter yang tebentuk karena situasi. Leksi menjadi seorang feminis
kecil karena didikan orang tuanya dan linkungan yang membesarkannya. Leksi
menjadi perempuan kecil yang kritis, cerdas, mandiri, berempati, setia kawan, dan
memiliki prinsip kuat yang terbentuk dari nasihat Mabel dan Mace.Sementara
Mabel adalah perempuan tua yang kritis, berpikiran maju, tegas, cerdas, tegar,
mandiri, punya pendirian kuat, dan pemberani. Semua karakter itu terbentuk
berdasarkan proses waktu yang disertai dengan peristiwa-peristiwa akibat tindak
ketidakadilan gender yang dialaminya semasa muda. Misalnya Mabel selalu
mendapatkan tindak kekerasan dari dua mantan suaminya. Selanjutnya adanya
tindak kesewenangan sistem yang pernah dialami mabel dengan tuduhan sebagai
anggota pemberontakan oleh aparat keaman yang membuat Mabel harus dipenjara,
interogasi, dan disiksa untuk mengakui dirinya sebagai anggota pemberontak
Papua. Pengalaman atas berbagai peristiwa ketidakadilan gender ini yang
membentuk karakter feminis dalam diri Mabel. Meskipun karakter Mabel yang
sebenarnya adalah perempuan yang humanis, jujur, bijak, lembut, penyayang, dan
penuh perhatian.
Novel Maryam (2012) karya Okky Madasari
Novel Maryam karya Okky Madasari menggunakan teknik alur mundur
dalam bercerita. Namun pengaluran pada novel ini bersifat tunggal dan tidak ada
alur lain (subplot) selain pada tokoh utama yang bernama Maryam. Alur dalam
cerita novel ini besifat rekat dan padat karena pengaluran yang tunggal yang hanya
menghubungkan karaker satu dengan lainnya dalam satu alur saja. Menurut Stanton
(2012), semakin sedikit karakter cerita, semakin rekat dan padat pula alur yang
mengalir di dalamnya. Setiap adegan yang dilakukan seorang tokoh mempengaruhi
hubungannya dengan karakter-karakter lain begitu pula sebaliknya.
Cerita novel ini diawali dengan kepulangan Maryam ke Lombok. … Ia tak
berpikir apakah kedatangannya masih ada yang menantikan, atau malah akan
menghidupkan kembali sisa kemarahan Entahlah… ia hanya ingin pulang. Itu saja
126