Page 97 - CITRA DIRI TOKOH PEREMPUAN DALAM TUJUH NOVEL TERBAIK ANGKATAN 2000
P. 97

sadistis  yang  dilakukan  tokoh  konglomerat  bernama  Sam  yang  berkuasa  dan

                        memiliki pengaruh di masa pemerintahan Orde Baru. Sam, dapat mencelakakan
                        setiap bawahannya yang tidak bisa memenuhi harapannya dalam mencapai tujuan.

                        Memburu dan menindas orang-orang yang dianggap merintangi tujuannya. Bahkan

                        Om  Sam  tak  segan  membunuh  mereka  yang  telah  menggagalkan  rencananya
                        memonopoli wilayah bisnis dan ekspansi kekuasaannya. Untuk memuluskan setiap

                        niat  jahatnya  itu,  Sam  dibantu  para  anak  buahnya  yang  berasal  dari  berbagai
                        kalangan seperti aparat hukum dan para penjahat kelas kakap. Para korban yang

                        megalami kekejaman tindakan Sam yaitu Luc Sondakh, Dela, Laksmi, Bu Purwo,

                        Emha, dan para bawahannya yang tidakbisa menyelesaikan tujuan Sam.  Tindakan
                        kejahatan yang dilakukan Sam dapat dikaji dengan feminisme transformasi gender

                        (Fakih, 2013).
                             Citra diri tokoh Myrna yang dibuat oleh Remy Sylado dalam novel Kerudung

                        Merah  Kirmizi,  memiliki  keterkaitan  dengan  semangat  feminisme  dalam  diri
                        Myrna. Berdasarkan aspek-aspek citra diri yang terdiri atas aspek sosial, fisik, dan

                        psikis,  Myrna  memiliki  karakter  yang  mandiri,  memiliki  prinsip  kuat,  memiliki

                        harga diri tinggi, tenang, bijaksana, tabah, sabar, kuat, dan dewasa
                             Myrna dengan karakternya yang kuat, tabah, mandiri, dan memiliki harga diri

                        tak bisa diperlakukan oleh ketidakadilan gender dalam bentuk pelabelan gender.
                        Oleh  karena  itu,  Myrna  berusaha  keras  menghindari  stigma  negatif  orang  atas

                        dirinya  yang  bestatus  janda  dengan  menunjukkan  kemadirinnya  dengan  tidak

                        tergoda atau tidak mudah digoda oleh sembarang laki-laki.
                             Myrna  yang  memiliki  karakter  sabar,  tabah,  dan  kuat  berupaya  berjuang

                        menafkahi  dirinya  dan  kedua  anaknya  di  belantara  Jakarta  yang  sangat  keras.
                        Dengan  ketabahan,  kekuatan,  dan  kesabaran  yang  dimilikinya,  menjadi  suatu

                        kekuatan bagi Myrna untuk mperjuangkan keadilan atas hak rumah dan tanahnya

                        sebagai warisan tersisa dari mendiang suaminya











                                                                                                     92
   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102