Page 144 - SKI jld 4-16 2015 Resivi Assalam
P. 144

Buku Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia - Jilid 4







                                    sejarah) seperti  Serat Dohor Palak.  Bagian awal kitab ini menceritakan Nabi
                                    Adam sampai Nabi Muhammad. Bagian kedua menceritakan raja-raja Jawa
                                    dan para wali, pembangunan mesjid Demak dan lain sebagainya; (3) Kisah
                                    Sahabat Nabi seperti Abdu Bakar Sidiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan,
                                    Ali bin Abi Thalib, Salman al-Farisi dan lain sebagainya;  (4) Kisah Para Wali
                                    seperti Bayazid al-Bhiztami, Ibrahim Adam, Syekh Abdul Qadir al-Jilani, Syekh
                                    Muhammad Samman,  dan lain-lain; (4) Hikayat Raja-raja dan Pahlawan Islam,
                                    seperti Amir Hamzah, Muhammad Hanafiah, Johar Manik, Umar Umayya dan
                                    lain-lain. Dalam sastra Jawa, Madura dan Sunda disebut Serat Menak, serial
                                    kisah  para  bangsawan  Islam.  Cerita  Menak  di  dalam  sastra  Jawa,  Madura,
                                    Sunda dan Sasak begitu banyak. Kadang disajikan sebagai roman, dan kurang
                                    nilainya sebagai epos; (5) Sastra Kitab, uraian mengenai ilmu-ilmu Islam seperti
                                    tafsir  al-Qur’an,  hadis,  ilmu  fiqih,  usuluddin,  tasawuf,  tarikh  (sejarah),  nahu
                                    (tatabahasa Arab), adab (sastra Islam) dan lain-lain, dengan menggunakan gaya
                                    bahasa sastra;  (7) Karangan-karangan bercorak tasawuf. Dalam bentuk puisi
                                    karangan seperti itu di Jawa disebut suluk. Juga tidak jarang dituangkan dalam
                                    bentuk kisah perumpamaan atau alegori. Dalam bentuk kisah perumpamaan
                                    dapat dimasukkan kisah-kisah yang mengandung unsur pengajaran tentang
                                    fiqih,  syariat  dan  tasawuf.  Karangan-karangan  yang  tergolong  bercorak
                                    tasawuf begitu banyak. Misalnya Kitab Musawaratan Wali Sanga, Suluk Wali
                                    Sanga, Mustika Rancang, Suluk Malang Sumirang, Suluk Aceh, Suluk Walih,
                                    Suluk Daka, Suluk Syamsi Tabris, Suluk Jatirasa, Suluk Johar Mungkin, Suluk
                                    Pancadriya, Ontal Enom (Madura), Suluk Jebeng dan lain-lain. Termasuk kisah
                                    perumpunaan dan didaktis ialah  Sama’un dan Mariya,    Masirullah, Wujud
                                    Tuinggal, Suksma Winasa, Dewi Malika, Syeh Majenun. 6

                                    Setelah tujuh jenis karangan yang telah dikemukakan masih ada karangan yang
                                    dimasukkan  ke dalam jenis-jenis  berikut  ini:  (8) Karya Ketatanegaraan, yang
                                    menguraikan masalah politik dan pemerintahan, diselingi cerita dan puisi. Yang
                                    terkenal di antaranya Tajus Salatin karangan Imam Bukhari, yang tidak lain adalah
                                    Bukhari al-Jauhari penulis sufi Aceh abad ke-16 M. Contoh lain ialah Bustan.,
                                    Serat Angger-angger, Kempalan Serat-serat Pranatan Ing Surakarta, dan lain-lain;
                                    (9) Sastra Sejarah. Jumlah karya yang tergolong sastra sejarah sangat banyak.
                                    Selain Serat Dohor Palak seperti telah disebutkan;  (10) Sastra Sejarah. Karangan
                                    yang termasuk sastra sejarah sangat banyak, di antaranya ialah  babad Giri,
                                    Babad Gresik, Babad Demak, Babad Madura, Babad Surabaya, Babad Sumenep,
                                    Babad Besuki, Babad Sedayu, Babad Tuban, Kidung Arok, Juragan Gulisman
                                    (Madura) dan Kek Lesap (Madura). Ada pun roman yang populer di antaranya
                                    ialah Certta Mursada, Jaka Nestapa, Jatikusuma, Smarakandi, Sukmadi  dan dari
                                    Madura ialah Tanda Anggrek, Bangsacara Ragapadmi dan  Lanceng Prabhan
                                    (Ibid).  (10) Cerita Berbingkai, di dalamnya termasuk fabel atau cerita binatang.
                                    Contoh dalam sastra Madura ialah Caretana Barakay (Cerita Biawak), Caretana
                                    Kancel  (Cerita Kancil), dan lain; (11) Roman, kisah petualangan bercampur
                                    percintaan; Certta Mursada, Jaka Nestapa, Jatikusuma, Smarakandi, Sukmadi







                    130
   139   140   141   142   143   144   145   146   147   148   149