Page 146 - SKI jld 4-16 2015 Resivi Assalam
P. 146
Buku Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia - Jilid 4
Kropak Maulana Malik Ibrahim
Teks Islam awal yang Teks Islam awal yang memberikan gambaran cukup jelas dan rinci tentang
memberikan gambaran ajaran Islam yang diajarkan kepada penduduk Nusantara ialah risalah yang
cukup jelas dan rinci disebut Kropak Jawa. Kropak ini adalah naskah kuna terdiri dari 23 lembar
tentang ajaran Islam lontar berukuran 40 X 3.5 cm, ditulis menggunakan aksara Jawa Madya.
yang diajarkan kepada
penduduk Nusantara Karena bahasa Jawa Madya yang digunakan sama dengan yang dipakai dalam
ialah risalah yang kitab Pararaton., Drewes menetapkan bahwa kitab ini berasal dari awal abad
disebut Kropak Jawa. ke-15 M. Perjalanan kropak ini hingga ditemukan kembali, dan kemudian
Kropak ini adalah ditransiliterasikan ke dalam tulisan Latin, sangatlah panjang.
naskah kuna terdiri
dari 23 lembar lontar
berukuran 40 X 3.5 cm, Kropak ini dibawa oleh pelaut-pelaut Belanda dari pelabuhan Sedayu dekat
ditulis menggunakan Tuban menuju Eropah pada tahun 1585 M. Selama lebih kurang 300 tahun
aksara Jawa Madya. ia disimpan di Perpustakaan Museum Ferrara, Italia. Karena tidak ada yang
memberi perhatian terhadap naskah ini, pada tahun 1962 fotokopi naskah
ini bersama-sama transliterasinya oleh J Soegiarto dikirim ke Leiden. Sampai
sekarang naskah ini dan transliterasinya disimpan di Perpustakaan Museum
Leiden dengan no. code MS Cod. Or. 10811. Di Leiden naskah ini dikaji dan
diterjemahkan ke dalam bahasa Inggeris oleh G. W. J. Drewes. 9
Drewes menisbahkan isi buku itu sebagai ajaran Maulana Malik Ibrahim (w. 1414
M). Ini didasarkan pada kenyataan bahwa teks itu ditulis dalam bahasa Jawa
Madya seperti Pararaton yang juga ditulis pada masa yang sama. Alasan lain
ialah karena pengarang buku menyebut dirinya khalifah, sebutan yang di Jawa
lazim diberikan kepada seorang ulama, pemimpin spiritual dan sekaligus imam
Judul risalah yang mesjid agung. Maulana Malik Ibrahim adalah imam masjid agung, sekaligus
dimuat dalam naskah 10
ini Bidayat al-Hidayah ulama dan pemimpin kerohanian.
(Menjelang Hidayah ).
Buku ini penting dikaji Judul risalah yang dimuat dalam naskah ini sama dengan judul risalah Imam
karena memperlihatkan al-Ghazali Bidayat al-Hidayah (Menjelang Hidayah ). Tetapi versi Maulana Malik
bahwa sejak awal
Islam yang diajarkan di Ibrahim adalah ringkasan dan tidak semua yang diajarkan Imam al-Ghazali
pulau Jawa bukan Islam dikemukakan. Namun demikian buku ini penting dikaji karena memperlihatkan
sinkretik sebagaimana bahwa sejak awal Islam yang diajarkan di pulau Jawa bukan Islam sinkretik
disangkakan oleh para sebagaimana disangkakan oleh para orientalis. Sejak awal Islam yang diajarkan
orientalis. Sejak awal kepada orang Jawa adalah murni mazhab Syafii. Aliran kalam atau teologinya
Islam yang diajarkan
kepada orang Jawa Asyari dan paham tasawufnya berorientasi kepada ajaran Imam al-Ghazali.
adalah murni mazhab
Syafii. Aliran kalam Maulana Malik Ibrahim memulai risalahnya dengan Basmalah dan menguraikan
atau teologinya Asyari tiga baju utama ajaran Islam yaitu atinggal dunya (zuhud), memilih pergaulan
dan paham tasawufnya yang baik dan mengambil jarak dengan orang ramai. Yaitu agar tidak terlalu
berorientasi kepada
ajaran Imam al-Ghazali. terpengaruh. Apalagi waktu risalah itu ditulis, orang Islam masih minoritas.
Selanjutnya dikemukakan bahwa benteng orang beriman adalah berada
132