Page 150 - SKI jld 4-16 2015 Resivi Assalam
P. 150
Buku Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia - Jilid 4
Ya Allah, janganlah musuhku sampai menguasaiku!
Janganlah sahabatku berbuat buruk terhadapku
Janganlah kemalangan sampai menimpa urusan agamaku
Janganlah dunia ini menjadi tumpuan ilmuku!
Dan janganlah siapa pun yang akan menyakitiku
Dapat berkuasa atasku karena dosa-dosaku. 15
Hal menarik lagi ialah bahwa dari risalah pendek ini kita jumpa 122 kata serapan
dari bahasa Arab dan Persia. Terdapat pula beberapa perkataan yang diserap dari
bahasa Melayu. Jumlah kata-kata serapan dari bahasa Arab dan Persia sebanyak
itu cukup besar untuk ukuran sebuah risalah pendek. Ini juga membuktikan
bahwa pada awal abad ke-15 M sebenarnya proses islamisasi bahasa dan
kebudayaan Jawa sudah berlangsung dengan deras, menyentuh persoalan
seperti pandangan hidup (way of life), gambaran dunia (Weltanschauung),
sistem nilai, etika, ethos kerja, dan lain sebagainya. Pada waktu bersamaan kita
juga menyaksikan banyak istilah konseptual keagamaan dan spiritualitas Islam
diterjemahkan ke dalam bahasa Jawa. Misalnya istilah khalwah diterjemahkan
alinggih dhewe, i`tikaf diterjemahkan alunggwing masjid, istilah uzlah atau firaq
min al-nas diiterjemahkan andoh waking wong akeh, istilah zamm al-dunya
diterjemahkan angina dunia, dan lain sebagainya. Cukup menarik pula bahwa
ajaran tasawuf yang dikemukakan dalam risalah ini terdapat juga ringkasannya
dalam Babad Banten. 16
Melalui pemaparan ini jelas sekali tampak bahwa sendi utama terbentuknya
Melalui pemaparan kebudayaan Islam di Nusantara adalah syariat dan tasawuf. Tidak salah jika
ini jelas sekali
tampak bahwa sendi kelak muncul pepatah “Adat bersendi syarak, syarak bersendi kitabullah”.
utama terbentuknya Ungkapan ini dapat dirujuk pula pada kenyataan bahwa Islam yang disebarkan
kebudayaan Islam di Nusantara adalah Islam sebagaimana yang ditafsirkan oleh ahli-ahli tasawuf.
di Nusantara adalah Sejak awal kitab Imam al-Ghazali seperti Bidayat al-Hidayah dan Ihya `Ulumuddin
syariat dan tasawuf. memainkan peranan penting dalam pembentukan tradisi intelektual dan
spiritual Islam. Tetapi kitab Jawa yang lebih luas dalam memberikan gambaran
tentang ajaran Islam seperti apa yang dikembangkan di Nusantara akan tampak
dalam risalah tasawuf Hamzah Fansuri dan Sunan Bonang.
136