Page 154 - SKI jld 4-16 2015 Resivi Assalam
P. 154
Buku Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia - Jilid 4
gelasnya tidak kelihatan. Begitu pula hati seorang mukmin yang merupakan
tempat kediaman Tuhan, akan memperlihatkan kehadiran-Nya bilamana hati itu
bersih, tulus dan jujur . 23
Di dalam hati yang bersih, dualitas lenyap. Yang kelihatan ialah tindakan
cahaya-Nya yang melihat. Artinya dalam melakukan perbuatan apa saja
seorang mukmin senantiasa sadar bahwa dia selalu diawasi oleh Tuhan, yang
menyebabkannya tidak lalai menjalankan perintah agama. Perumpamman ini
dapat dirujuk kepada perumpamaan ser upa di dalam Futuh al-Makkiyah karya
Ibn `Arabi dan Lama at karya `Iraqi. Karya Sunan Bonang juga unik ialah Gita
c
Suluk Wali, untaian puisi-puisi lirik yang memikat. Dipaparkan bahwa hati
seorang yang ditawan oleh rasa cinta itu seperti laut pasang menghanyutkan
atau seperti api yang membakar sesuatu sampai hangus. Untaian puisi-puisi ini
diakhiri dengan pepatah sufi “Qalb al-mu min bait Allah” (Hati seorang mukmin
c
adalah tempat kediaman Tuhan). 24
Satu-satunya karangan prosa Sunan Bonang yang dapat diidentifikasi sampai
sekarang ialah Pitutur Seh Bari. Salah satu naskah yang memuat teks karangan
prosa Sunan Bonang ini ialah MS Leiden Cod. Or. 1928. Naskah teks ini telah
ditransliterasi ke dalam tulisan Latin, serta diterjemahkan ke dalam bahasa
Belanda oleh Schrieke dalam disertasi doktornya Het Boek van Bonang (1911).
Hoesein Djajadiningrat juga pernah meneliti dan mengulasnya dalam tulisannya
”Critische Beschouwing van de Sedjarah Banten” (1913). Terakhir naskah teks
ini ditransliterasi dan disunting oleh Drewes, dalam bukunya The Admonotions
of Seh Bari (1969), disertai ulasan dan terjemahannya dalam bahasa Inggris. 25
Di antara suluk karya Sunan Bonang yang paling dikenal dan relevan untuk
dikemukakan ialah Suluk Wujil. Sebagai karya zaman peralihan Hindu ke Islam,
pentingnya karya Sunan Bonang ini tampak dalam hal-hal seperti berikut:
Pertama, dalam SW tergambar suasana kehidupan budaya, intelektual dan
keagamaan di Jawa pada akhir abad ke-15, yang sedang beralih kepercayaan
dari agama Hindu ke agama Islam. Di arena politik peralihan itu ditandai denga
runtuhnya Majapahit, kerajaan besar Hindu terakhir di Jawa, dan bangunnya
Di antara suluk kerajaan Demak, kerajaan Islam pertama. Demak didirikan oleh Raden Patah,
karya Sunan Bonang putera raja Majapahit Prabu Kertabumi atau Brawijaya V dari perkawinannya
yang paling dikenal dengan seorang puteri Cina yang telah memeluk Islam. Dengan runtuhnya
dan relevan untuk Majapahit terjadilah perpindahan kegiatan budaya dan intelektual dari sebuah
dikemukakan ialah
Suluk Wujil. kerajaan Hindu ke sebuah kerajaan Islam dan demikian pula tata nilai kehidupan
masyarakat pun berubah. 26
Sunan Bonang sebagai seorang penulis Muslim awal dalam sastra Jawa,
menunjukkan sikap yang sangat berbeda dengan para penulis Muslim awal di
Sumatra. Para penulis Muslim Jawa yang terakhir sudah sejak awal Huruf Jawi
, yaitu huruf Arab yang disesuaikan dengan sistem fonem Melayu. Sedangkan
140