Page 285 - SKI jld 4-16 2015 Resivi Assalam
P. 285

Buku Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia - Jilid 4







           karya Ibn Hajar al-Haytami di mana Daghistani memberikan hashiyah (catatan
           pinggir) padanya. Sebuah kitab fiqih Shafi'iyyah yang sampai sekarang masih
                                        75
           dijadikan rujukan di pesantren.  Sementara 'Abdullah Zawawi (1266-1343 H)
           dikenal menjadi guru bagi banyak ulama Nusantara termasuk Hasyim Asy'ari dan
           pejuang kemerdekaan asal Sukabumi, Ahmad Sanusi (1888-1950).  Ia adalah
                                                                          76
           mufti Syafi'iyyah yang pernah mengunjungi India, Melayu, Indonesia, Cina dan
           Jepang.  Ia  mengajar  di  halqah  Al-Hishwah  di  belakang  Bab  Bani  Syaibah.  Ia
           meninggal di Thaif. Bughyah al-Raghibin adalah salah satu karyanya. 77


           Sekembalinya dari tanah suci, Mustapa berteman dekat dengan C. Snouck
                                                                                           Sekembalinya dari
           Hurgronje (1857-1936). Karya guguritan pangkur Pangkurangna Nya Hidayat        tanah suci, Mustapa
           misalnya, menceritakan pengalamannya dengan Snouck:                          berteman dekat dengan
                                                                                          C. Snouck Hurgronje
           Terus kikiyaian                       Terus kyai-kyaian                           (1857-1936).
           Tujuh taun geus kitu indit deui       Tujuh tahun setelah itu pergi lagi
           Disampeur ku Tuan Senuk               Dijemput oleh Tuan Snouck
           Bral atrok-atrokan                    Pergi berkeliling jauh
           Ka Kajawan ka Ponorogo Madiun         Ke Jawa, ke Ponorogo, Madiun
           Surakarta Adiningrat                  Surakarta Adiningrat
           Jogja Magelang basisir                Yogyakarta, Magelang, pesisir



           Teu lila aya di imah                  Tidak lama ada di rumah
           Balik deui nurutkeun pasti Kumpeni    Pulang kembali mengikuti Kompeni
           Diangkat jadi panghulu                Diangkat menjadi Penghulu
           Ka Acéh ka Sumatra                    Ke Aceh, ke Sumatera
           Hanteu lila dipindah deui ka Bandung  Tidak lama dipindah lagi ke Bandung   Bagi Snouck Hurgronje, Haji
           Tah ieu loba saksina                  Ini banyak saksinya                   Hasan Mustafa menjadi salah
           Kawantu badag jasmani  78             Oleh karena besarnya badan            satu tokoh kunci yang membuka
                                                                                       informasi untuk memperoleh
                                                                                       pengetahuan tentang Islam lokal
                                                                                       termasuk dunia tarekat.
                                                                                       Sumber: KITLV, Leiden.
           Berkat kedekatannya dengan Snouck, Mustapa pernah diajak ikut berkeliling
           Jawa dua kali dalam dua tahun, dari  pertengahan Juli 1889 sampai awal
           Februari 1891. Ia mengunjungi banyak tempat di Ponorogo, Madiun, Surakarta,
                                                               79
           Yogyakarta, Magelang, termasuk sejumlah pesantren.  Mustapa kemudian
           menceritakan bahwa selepas perjalanannya ke Jawa, ia banyak menyalin berbagai
           primbon, kitab, pusaka dari Jawa yang kemudian diserahkan kepada Snouck.
                                                                                   80
           Ketika  mendengar  laporan  tentang  buku-buku  tasawuf  yang  digunakan  di
           Kendal pada 1886, Mustapa menyatakan karya-karya tersebut dimaksudkan
           untuk memelihara perilaku lahir dan batin yang baik bagi pembacanya. Selama
           bekerja pada Snouck, Mustapa dibayar f50 perbulan. Ia mengumpulkan daftar
           karya berbahasa Arab di Priangan kepada pemerintah pada Nopember 1889.
           Banyak di antara yang dikumpulkannya merupakan teks Shattariyah.  Di sini
                                                                            81





                                                                                                271
   280   281   282   283   284   285   286   287   288   289   290