Page 311 - SKI jld 4-16 2015 Resivi Assalam
P. 311
Buku Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia - Jilid 4
Endnotes
1 Oman Fathurahman, Tarekat Shattariyah di Minangkabau (Jakarta: Prenada Media, EFEO,
PPIM, KITLV, 2008), hlm. 17.
2 A.H. Johns,Sufism as a Category in Indonesian Literature and History,” Journal of Southeast
Asian History, Vol. 2, No. 2, Indonesia: 10-23.
3 Liaw Yock Fang, Sejarah Kesusasteraan Melayu Klasik (Jakarta: YOI, 1991), hlm. 380.
4 V.I. Braginsky, Yang Indah, Berfaedah dan Kamal: Sejarah Sastra Melayu dalam Abad 7-19,
trans. Hersri Setiawan (Jakarta: INIS, 1998), hlm. 435.
5 Kajian sastra sufistik Melayu, terutama Hamzah Fansuri, misalnya dilakukan Syed
Muhammad Naguib Al-Attas, The Mysticism of Hamzah Fansuri (Kuala Lumpur: University
of Malaya Press, 1970); V.I. Braginsky, “Some remarks on the structure of the Syair Perahu
by Hamzah Fansuri,” Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde 131 (1975), No. 4,
Leiden, 407-426.
6 Ajip Rosidi, “Menjejaki Karya-karya Haji Hasan Mustapa”, dalam Ahmad Rifa’i Hassan
ed., Warisan Intelektual Islam Indonesia Telaah atas Karya-Karya Klasik (Bandung: Mizan,
1992), hlm. 84.
7 Orang Sunda adalah mereka yang mengaku dirinya dan diakui oleh orang lain sebagai
orang Sunda. Orang lain itu berupa baik orang Sunda sendiri maupun orang yang bukan
Sunda. Suwarsih Warnaen dkk., Pandangan Hidup Orang Sunda Seperti Tercermin
dalam Tradisi Lisan dan Sastra Sunda (Bandung: Bagian Proyek Penelitian dan Pengkajian
Kebudayaan Sunda (Sundanologi) Dirjen Kebudayaan Depdikbud Bandung, 1987), hlm. 1.
8 Mikihiro Moriyama, Mikihiro Moriyama, Semangat Baru: Kolonialisme, Budaya Cetak dan
Kesastraan Sunda Abad ke-19, trans. Suryadi (Jakarta: KPG, 2005), hlm. 50-53.
9 Muflich Hasbullah, “I’adah al-Tarkib li Afkar al-‘Ulama al-Sundawiyyin,” Studia Islamika,
Vol. 15 No. 3, 2008, hlm. 501-533.
10 Saleh Danasasmita et.al., Sewaka Darma (Kropak 408), Sanghyang Siksakandang Karesian
(Kropak 630), Amanat Galunggung (Kropak 632): Transkripsi dan Terjemahan”. Bandung:
Bagian Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Sunda (Sundanologi) Direktorat
Jendral Kebudayaan Dep. Pendidikan Dan Kebudayaan, 1987; Ayatrohaédi dan Munawar
Holil, Kawih Paningkes; Alihaksara dan Terjemahan Naskah K. 419 Khasanah Perpustakaan
Nasional Jakarta, Laporan Penelitian Fakultas Sastra Universitas Indonesia, 1984; J.
Noorduyn dan A. Teeuw, Tiga Pesona Sunda Kuna, terj. Hawe Setiawan, Jakarta: Pustaka
Jaya, 2009; Aditia Gunawan, Sanghyang Sasana Maha Guru dan Kala Purbaka (suntingan
dan terjemahan), Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2009; dan lainnya.
11 Jajang A Rohmana, “Sundanese Sufi Literature and Local Islamic Identity: A Contribution
of Haji Hasan Mustapa’s Dangding,” Al-Jamiah, Vol. 50, No. 2, 2012, hlm. 303-327.
12 Oyon OS, “Islam Nyunda & Sunda Ngislam,” dalam Wahyu Wibisana dkk., Salumar Sastra
(Bandung: Geger Sunten, 1997), cet. ke-2, hlm. 175-176.
13 Mikihiro Moriyama, Semangat Baru: Kolonialisme, Budaya Cetak, dan Kesastraan Sunda
Abad ke-19, terj. Suryadi, Jakarta: KPG, 2005, hlm. 49-53; Mikihiro Moriyama, Discovering
the ‘Language’ and the ‘Literature’ of West Java: An Introduction to the Formation of
Sundanese Writing in 19 Century West Java, Southeast Asian Studies, Vol. 34, No.1, June
th
1996, 178-180.
14 Benjamin G. Zimmer, “Purisme Bahasa Sunda dan Bahasa Indonesia dalam Sejarah Kolonial
dan Pascakolonial,” Dangiang, Juli 2001, hlm. 55.
15 M. C. Ricklefs, Mengislamkan Jawa, terj. FX. Dono Sunardi dan Satrio Wahono, Jakarta:
Serambi, 2013, hlm. 36-37.
16 Saleh Danasasmita dkk., Sewaka Darma, Sanghyang Siksa Kandang Karesian dan Amanat
Galunggung, Bandung: Bagian Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Sunda
(Sundanologi) Dirjen Kebudayaan Depdikbud Bandung, 1987.
17 Ajip Rosidi, “My Experiences in Recording Pantun Sunda,” Indonesia, 16, 1973, hlm. 106-
107; Iskandarwassid, “Le pantun soundanais. Quelques aspects historiques et culturels,”
Archipel. Volume 12, 1976. pp. 121-146.
18 Ajip Rosidi, “Ciri-ciri Manusia dan Kebudayaan Sunda,” dalam Edi S. Ekadjati ed.,
Masyarakat Sunda dan Kebudayaannya, Bandung: Girimukti Pasaka, 1984, hlm. 143.
297