Page 37 - SKI jld 4-16 2015 Resivi Assalam
P. 37

Buku Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia - Jilid 4







                      1975:         Di Sabah Malaysia, orkes gambus Gelora Dakwah didirikan oleh
                                    Tuan Haji Umar Sidik

                      1975:         Nasidah Ria didirikan dan memulai debutnya membawakan
                                    lagu-lagu kasidah modern yang diberi sedikit sentuhan nuansa
                                    dangdut. Sejak berdirinya, Nasida Ria sudah mengeluarkan 34
                                    album berbahasa Indonesia dan dua album berbahasa Arab.

                      1975:         Syair Ratap Fatimah dibawa ke surau untuk dikaji. Surau
                                    Tembok Supanjang adalah surau yang pertama menjadi
                                    tempat pengajiannya dan dipimpin oleh Angku Bilal.
                                    Tujuan pendendangan  Syair Ratap Fatimah ini adalah untuk
                                    menggantikan tradisi maratok yang ada di beberapa daerah di
                                    Minangkabau, terutama di daerah Tanah Datar, tetapi  dilarang
                                    dalam Islam.

                      1975:         Ditulis Hikayat Muhammad Hanafiah edisi Brakel

                      1976:         Jajasan  Kudjang  mempublikasikan  tujuh  belas  judul  dangding
                                    dalam  Gendingan Dangding Sunda Birahi Katut Wirahmana
                                    Djilid A.

                      1978:         Kelompok Noor El-Kawakib didirikan oleh Tuan Haji Jalidar bin
                                    Abd Rahim.

                      1978:         Album Nasidah Ria perdana,  Alabaladil Makabul, diproduksi
                                    di bawah PT Ira Puspita Record yang dipasarkan di dalam dan
                                    luar negeri. Nasida Ria berawal dari grup rebana yang dianggap
                                    memiliki genre tersendiri, dengan ciri khasnya berupa artis dan
                                    musisi pendukung yang terdiri dari wanita berjilbab.

                      1980:         Beberapa dangding Mustapa ikut dimuat dalam Puisi Guguritan
                                    Sunda karya Yus Rusyana dan Ami Raksanegara sebanyak dua
                                    judul.

                      1982:         Pertunjukan Mendu di Taman Ismail Marzuki Jakarta. Pertunjukan
                                    tersebut nyaris gagal, hanya karena panitia tidak menyediakan
                                    pohon pulae.

                      1982:         Fetival mendu di Tarempa (Anambas)

                      1983:         Muktamar NU Situbondo (diprakarsai oleh para kiai: Mahrus Ali,
                                    Ali Ma’shum, Ahmad Sidiq), kiai As’ad Syamsul Arifin (waktu itu:
                                    ketua Mustasyar NU)








                                                                                                 23
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42