Page 554 - SKI jld 3 pengantar menteri Revisi Assalam
P. 554
Buku Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia - Jilid 3
Kelahiran BAZ dan LAZ
Kehadiran BMT pada awal 1980an mendorong lahirnya
Lembaga Amil Zakat dan BAZ setelah disahkannya UU no. 38
tahun 1999 tentang pengelolaan zakat. Seperti dijelaskan di
atas, praktek ZIS di tingkat pemerintahan dimulai sejak 1968
ketika Soeharto menyatakan kesediaanya untuk menjadi
amil zakat yang kemudian dilanjutkan implementasinya
oleh para pimpinan daerah (gubernur). Sistem pengelolaan
zakat oleh ZIS tidak pernah dilakukan secara masif hingga
tahun 1999, setelah B.J. Habibie menjadi Presiden RI.
93
Pada periode inilah LAZ berdiri di berbagai tempat dan
hingga saat ini lebih dari 30 LAZ yang mendapat izin
94
resmi pemerintah, di antara yang menonjol adalah Dompet
Dhu’afa dan PKPU (Pos Keadilan Peduli Umat).
Sunatan Massal manjadi salah
satu kegiatan filantrofi yang
dilakukan oleh sebuah BMT. Pada awalnya pendirian Dompet Dhu’afa terinspirasi oleh kegiatan bantuan
Sumber: www.bmtalfath.com sosial untuk korban bencana yang dikumpulkan oleh Koran Nasional Republika.
Kegiatan ini lebih bersifat insidental, hasil inisiatif komunitas jurnalis Koran
Republika yang menyaksikan masyarakat miskin yang sering tertimpa musibah.
Empat orang wartawan Republika, yaitu Parni Hadi, Haidar Bagir, S Sinarsari
Ecip dan Eri Sudewo, mencoba mendirikan lembaga Dompet Dhuafa Repulika
pada April 1993 yang independen dari manajemen Koran. Pada perkembangan
kemudian, 2 Juli 1993, harian Koran Republika membuka rubrik di halaman muka
Harian Umum Republika dengan tajuk “Dompet Dhuafa”. Sejak itu masyarakat
terketuk untuk terlibat dan menyumbangkan dananya untuk kepedulian kaum
dhuafa. Pada 4 September 1994, Yayasan Dompet Dhuafa Republika didirikan
oleh empat orang pendiri yang disebutkan di atas. Eri Sudewo dipercaya untuk
menjalankan Yayasan DD untuk mengumpulkan dan menyalurkan dana zakat,
infaq, shadaqah dan wakaf dalam bentuk program kemanusiaan di masyarakat,
seperti bantuan ekonomi, bencana alam, kesehatan dan pendidikan. Pada 10
95
Oktober 2001, Dompet Dhuafa Republika dikukuhkan oleh pemerintah sebagai
Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZ) di hadapat notarais H Abu Yusuf, SH
tanggal 14 September 1994 dan dimuat dalam Berita Negara RI no. 163/A.YAY.
HKM/1996/PNJAKSEL. Jika dilihat dari aturan tentang fundraising dari dana ZIS,
keberadaan DD tidak menunggu kehadiran UU pengelolaan zakat no. 38 tahun
1999, tetapi mendahului peraturan itu. Keberadaan ICMI dan Koran Republika
yang dipimpin oleh Parni Hadi saat itu serta kedekatan dengan pimpinan ICMI
B.J. Habibie memungkinkan berdirinya dan dukungan masyarakat kepada
Dompet Dhuafa. Komunikasi aktif Parni Hadi dengan mantan Wakil Presiden
Try Sutrino, sebagai salah satu pemilik saham Abdi Bangsa (penerbit Republika)
berhasil menarik perhatiannya untuk mendapat dukungan pada DD. 96
538