Page 555 - SKI jld 3 pengantar menteri Revisi Assalam
P. 555

Buku Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia - Jilid 3







           Sejak 2001, DD melepaskan diri dari Republika dan melakukan perubahan
           manajemennya. Tonggak perubahan manajemen modern DD diawali pada
           tahun  2003  dengan  menfokuskan  pada  4  program  model  jejaring.  Pertama,
           Lembaga  Amil  Zakat  (dipimpin  oleh  Hertanto  Widodo),  kedua  jejaring  Asset
           Reform  (JAR)  oleh  Jamil  Azzaini,    ketiga  Jejaring  Aset  Sosial  dipimpin  oleh
           Ahmad  Juwaini  dan  keempat Business  Development  atau jejaring Komersial
           dipimpin oleh Rahmad Riyadi. Keempat jejaring ini dibawah kendali Rini Supri
                                        97
           Hartini sebagai Vice President.  Konsep jejaring ini diturunkan dari visi, yaitu
           terwujudnya    masyarakat  berdaya  yang  bertumpu  pada  sumber  daya  lokal
           melalui sistem yang berkeadilan. Sedangkan misinya adalah: Membangun nilai
           kemanusiaan dan kemandirian; Meningkatkan partisipasi derma masyarakat dan
           dukungan sumber daya untuk pemberdayaan; Mendorong sinergi program dan
           jaringan organisasi  pemberdayaan masyarakat global; Menumbuhkembangkan
           dan mendayagunaan aset masyarakat melalui ekonomi berkeadilan;
           Mengembangkan zakat sebagai alternatif dalam pengentasan kemiskinan. 98


           Sejak berdiri tahun 1993, penghimpunan dana DD mengalami peningkatan yang
           sangat signifikan. Keberhasilan penghimpunan dana ini rupanya dipengaruhi
           oleh mobilisasi dan sosialisasi ke masyarakat. Padat tahun 1993 dana zakat
           hanya terhimpun 87 juta rupiah dan meningkat tajam menjadi 506 juta rupiah
           pada 1994. Sejak tahun 2001 terhimpun dana 11,7 miliar rupiah, 13, 47 miliar
           rupiah (2002), 14, 28 miliar rupiah (2003), 17,3 miliar rupiah (2004). Pada tahun
           2010 jumlah asset DD mencapai Rp 148.474.908.113, kemudian pada tahun
           2011 meningkat tajam menjadi Rp 195.857.620.876. Dari asset itu, program
           kegiatan DD mencakup aspek konsumtif dan produktif. Pada aspek konsumtif,
           dana disalurkan untuk bantuan langsung kaum dhuafa seperti santunan
           fakir miskin, kesehatan dan pendidikan. Sementara produktif, yaitu berupa
           desa  binaan  untuk  program  pemberdayaan  ekonomi  dan  dana  bergulir  bagi
           pengusaha kecil.


           Dalam bidang kesehatan, DD mendirikan klinik gratis dengan sebutan Layanan
           Kesehatan  Cuma-Cuma  (LKC),  layanan  kesehatan  diperuntukkan  bagi  kaum
           dhuafa. Lingkup pelayanan LKC pada mulanya 8 kelurahan di Kecamatan Ciputat,
           kemudian berkembang ke daerah sekitar Ciputat. Kriteria masyarakat yang bisa
           mendapat pelayanan LKC yaitu melalui studi kelayakan keluarga dhuafa dengan
           melakukan kunjungan ke rumah calon dan mengetahui pendapatannya.   99


           Bantuan dalam bidang sosial berbentuk materi dan non-materi. Secara materi
           biasanya bantuan pembiyaan finansial bagi kelompok masyarakat yang tertimpa
           musibah. Salah satu contoh adalah kesulitan yang dihadapi para TKW/TKI terkait
           dengan kasus hukum dengan para majikan atau tindakan kriminal. Kasus TKW/
           TKI juga tersangkut pengusiran oleh majikan yang terjadi di Hongkong, Taiwan
           dan Arab Saudi. Korban pengusiran ini biasanya ditampung di shelter untuk
           menunggu proses hukum. Di situlah DD membantu keberlangsungan hidup






                                                                                                 539
   550   551   552   553   554   555   556   557   558   559   560