Page 552 - SKI jld 3 pengantar menteri Revisi Assalam
P. 552

Buku Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia - Jilid 3







                                    Filantropi Islam Kontemporer





                                    Aktifitas filantropi Islam di Indonesia telah lama hidup bersamaan dengan
                                    masuknya Islam ke Indonesia. Wakaf, zakat, infaq dan shadaqah adalah model
                                    filantropi yang berkembang di masyarakat. Ironisnya, aktivitas dana amal ini
                                    belum memberikan pengaruh berarti jika dibanding dengan jumlah penduduk
                                    Muslim lebih dari 200 juta orang. Hal ini tidak lepas dari pengaruh doktrinal,
                                    sosial dan politik yang berlangsung.

                                    Perlunya keterlibatan pemerintah dalam pengelolaan wakaf dan zakat nampaknya
                                    menjadi  panasea bagi pengembangan dana amal ini di Indonesia. Sebagai
                                    ilustrasi, ketika zakat dan wakaf masih dikelola secara swadaya masyarakat
                                    dan tanpa dukungan kebijakan dan regulasi, perkembangannya sangat lamban
                                    dan hampir tidak terasa. Pasca 1990an dan 2000an, setelah lahirnya UU no.
                                    38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan perubahannya menjadi UU no.
             Baitul Mal wat Tamwil   23 tahun 2011 dan UU no. 41 tahun 2004 tentang wakaf, geliat aktifitas ini
              (BMT) adalah istilah
               bahasa Arab yang     sangat terasa di berbagai organisasi non-pemerintah dan pemerintah melalui
                berarti lembaga     BAZ (Badan Amil Zakat). Lembaga Amil Zakat (LAZ) dapat ditemukan di setiap
                keuangan yang       daerah. Namun kita perlu melihat bagaimana “upaya politik” ini mengalami
               mengelola dana
              untuk tujuan nirlaba   liku-liku dalam perkembangannya.
              (sosial-ekonomi) di
             mana sumber dananya    Baitul Mal wat Tamwil (BMT) adalah istilah bahasa Arab yang berarti lembaga
            didapat dari Zakat Infaq
             Shadaqah atau wakaf    keuangan yang mengelola dana untuk tujuan nirlaba (sosial-ekonomi) di mana
              atau dana lain dari   sumber dananya didapat dari Zakat Infaq Shadaqah atau wakaf atau dana lain
              donasi masyarakat.    dari donasi masyarakat. Dalam kegiatannya, BMT berorientasi laba dan nirlaba.
                                    Dalam operasionalnya, pengelolaan dana yang bersifat laba dan nirlaba dipisah


           Poliklinik Diniyah Putri di Padang
           Panjang merupakan salah satu
           kegiatan filantropi terutama
           pemberian bantuan dan santunan
           terhadap fakir, miskin, dan anak-
           anak yatim.
           Sumber: Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya.




















                    536
   547   548   549   550   551   552   553   554   555   556   557