Page 570 - SKI jld 3 pengantar menteri Revisi Assalam
P. 570
Buku Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia - Jilid 3
beli dengan penduduk lokal. Pelan namun pasti, mereka mulai membentuk
struktur pemerintahan yakni dengan menahbiskan Merah Silu, kepala Gampong
Samudera menjadi Sultan Malik as-Saleh, Sultan pertama Kerajaan Samudera.
2
3
Kerajaan ini di kemudian hari menjadi Samudera Pasai. Boleh dikatakan, Aceh
4
merupakan pintu gerbang awal berseminya Islam di Nusantara yang kemudian
mulai menyebar ke pulau-pulau lainnya.
Hubungan penduduk pribumi dengan orang Arab semakin solid pada abad-abad
kemudian, sejalan dengan makin tingginya pemahaman akan hukum Islam,
sehingga sebagian penduduk Nusantara berkeinginan untuk melaksanakan
ajaran agama semaksimal mungkin. Salah satu indikator sempurnanya seorang
Muslim menjalankan ajaran agamanya, adalah menunaikan ibadah haji.
Kehadiran Awal Muslim Nusantara di Mekkah
Perlu ditegaskan bahwa informasi mengenai kehadiran awal orang-orang
Laporan Varthema Nusantara sebagai jamaah haji di Mekkah berdasarkan informasi yang diperoleh
(1504) menyebutkan 5
bahwa jamaah haji dari Ludivico di Varthema (Lewis Berthema), yang berada di Mekkah pada
banyak yang berasal 1504 dan melakukan pengamatan. Dia menyebutkan banyaknya jemaah haji
dari India minor yang datang dari Greater India (India Major-Anak benua India) dan dari lesser
(Kepulauan Nusantara). India (India Minor, Insular India-Kepulauan Nusantara). Laporan Varthema
6
Mengacu pada berita
yang dilaporkan Al- ini merupakan informasi paling awal mengenai kehadiran jamaah haji dari
Idrisi (1154), Schrieke Nusantara. Agaknya Sulit menyimpulkan kehadiran jamaah haji yang datang
menyebutkan adanya sebelum masa yang dilaporkan di Varthema. 7
kapal-kapal Zabal
(Nusantara) yang secara
reguler mengangkut Informasi lebih awal lainnya dikemukakan oleh B. J. O. Schrieke tentang
besi dari Pantai Sofala,
Afrika Timur. Ia juga kehadiran orang-orang Indonesia-Melayu di dekat kawasan barat laut India.
menyebutkan bahwa Menurutnya, pada awal abad ke 12, mereka mengadakan ekspedisi perjalanan
pada 1440, orang- sampai ke Afrika Timur. Dilaporkan pula bahwa Ibnu Batuttah pada 1346
orang Nusantara
sudah berlalu lalang di menjumpai sekelompok orang “Jawah” di antara pedagang asing di Kalikut, di
8
Hormuz. Pantai Malabar. Mengacu pada berita yang dilaporkan Al-Idrisi (1154), Schrieke
menyebutkan adanya kapal-kapal Zabal (Nusantara) yang secara reguler
mengangkut besi dari Pantai Sofala, Afrika Timur. Ia juga menyebutkan bahwa
9
pada 1440, orang-orang Nusantara sudah berlalu lalang di Hormuz. 10
Berdasarkan laporan-laporan di atas agaknya masih terlalu sulit mengetahui
secara lengkap perjalanan orang-orang Muslim Nusantara ke Mekkah sebelum
554