Page 592 - SKI jld 3 pengantar menteri Revisi Assalam
P. 592

Buku Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia - Jilid 3







                                    rangkaian ini, manajemen haji merupakan aspek vital yang turut menentukan
                                    suksesnya penyelenggaraan ibadah haji. Manajemen haji yang berkualitas ikut
                                    menopang tertibnya tata kelola haji dari aspek perencaaan hingga pulang ke
                                    Tanah Air.

                                    Sebagaimana diketahui, hampir dalam setiap musim haji, manajemen haji
                                    menjadi persoalan utama yang mengganjal alur perhajian negeri ini. Kendati
                                    sudah ditopang oleh teknologi informasi modern dalam operasinya, yang
                                    diharapkan dapat semakin meningkatkan kinerja manajemen haji, belum
                                    mampu menjawab seluruh problem menahun dari penyelenggaraan ibadah haji,
                                    atau minimal memberikan perbaikan pada aspek-aspek vital dari tata kelola haji.

                                    Menurut Slamet Riyanto, Mantan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU),
                                    di samping faktor ibadah, keberhasilan penyelenggaraan ibadah juga ditunjang
                                    dengan manajemen yang baik. Keberhasilan manajemen terwujud manakala
                                    seluruh elemen yang terlibat dalam proses penyelenggaraan haji menjalankan
                                    tugas dan fungsinya dengan baik. Manajemen sendiri sebenarnya bukanlah
                                    tujuan, melainkan alat atau sarana.


                                    Keberhasilan manajemen erat hubungannya dengan bentuk organisasi,
                                    SDM petugas haji, sarana dan prasarana, tata laksana prosedur. Suksesnya
                                    manajemen amat dipengaruhi kepemimpinan yang menggerakkan manajemen
                                    tersebut. Kepemimpinan  dalam ranah ibadah tidak semata-mata bersandar
                                    pada indikator pelayanan fisik, tapi juga harus memperhatikan pelayanan rohani
                                    yang memanjakan jamaah. Keinginan jamaah haji untuk menjadi haji mabrur
                                    harus ditunjang dengan manajemen yang cakap dan terstruktur.
                                                                                                68
                                    Perhajian menjadi gerak kemanusiaan yang unik dalam bentangan sejarah
                                    bangsa. Ibadah ini telah menunjukkan dua wajah, yakni wajah ketuhanan
                                    dan kemanusiaan. Ketuhanan yang dimaksud berkenaan dengan ritus ibadah,
                                    sedangkan  kemanusiaan  terpancar  dari  aktivitas  manusia  yang  kemudian
                                    merambah pada perubahan sosial di lingkungan asalnya. Kontrbusi yang
                                    ditorehkan haji amat berpengaruh dalam perkembangan Indonesia hingga
                                    dewasa ini. Satu hal yang masih menjadi pekerjaan rumah yang belum
                                    terselesaikan adalah ranah manajemen haji yang masih membutuhkan perhatian
                                    lebih.





                                                                                             M. Dien Madjid













                    576
   587   588   589   590   591   592   593   594   595   596   597