Page 99 - PROSIDING KONFERENSI NASIONAL SEJARAH X Budaya Bahari Dan Dinamika Kehidupan Bangsa Dalam Persepektif Sejarah Jakarta, 7 – 10 November 2016 Jilid VII
P. 99
25
III. Penutup
A. Kesimpulan
Perubahan orientasi pembangunan nasional Indonesia dari daratan ke
maritime atau kelautan, adalah penting dan mendesak. Laut Indonesia harus
dikelola secara professional, untuk kepentingan kesejahteraan rakyat dan bangsa.
Beberapa fungsi laut Indonesia yang seharusnya menjadi pertimbangan
pemerintah dalam menetapkan kebijakan berbasis kemaritiman adalah: laut
sebagai media pemersatu bangsa; media komunikasi dan transportasi; media
sumberdaya alam; media pertahanan dan keamanan sebagai Negara laut; dan
media untuk membangun pengaruh kepada dunia internasional sebagai poros
maritime dunia. Untuk itu kesadaran terhadap generasi muda akan kejayaan masa
lampau dari negerinya yang pernah merajai laut, maka penting untuk mempelajari
sejarah maritime. Oleh karena itu, sejarah maritime harus menjadi bagian integral
dari system pendidikan nasional di sekolah. Mata Pelajaran Sejarah harus masuk
di dalam kurikulum pendidikan.
B. Rekomendasi
1. Diusulkan agar Mata Pelajaran Sejarah dimasukkan dalam kurikulum
pendidikan nasional, mulai tingkat Paud, SD/MI/SMP/MTs/SMA/MA/SMK
sampai Perguruan Tinggi. Diharapkan kepada Kemdikbud dan Kemristekdikti
berperan utama dalam mempersiapkan rancangan kurukulum berbasis
kemaritiman, khususnya mata pelajaran sejarah maritime.
2. Kemdikbud dan Kemristekdikti segera mungkin merealisasikan visi Indonesia
sebagai poros maritime dunia melalui implementasi kurikulum maritime,
khususnya mata pelajaran sejarah maritime di dalam system pendidikan
nasional.
3. Diusulkan, untuk mendapatkan calon pemimpin bangsa ke depan yang
memiliki kompetensi dan integritas kemaritiman dan kebaharian yang
komprehensif, supaya Kemdikbud mendirikan SMA Taruna Nusantara Bahari
di setiap kota-kota pelabuhan di Indonesia.