Page 11 - Kelas X_Bahasa dan Sastra Indonesia_KD 3.8
P. 11

beranak. Tak seberapa lama setelah ia

                                                                     berdoa kepada Tuhan, maka saudagar
                                                                     Mubarok  pun  beranaklah  istrinya

                                                                     seorang  anak  laki-laki  yang  diberi
                                                                     nama Khojan Maimun.


                          Berikutnya bacalah contoh cerpen berikut ini!
                          Teks 2

                                                       Nasihat Terakhir Bapak
                                                              Aida Ramli


                                  Sebelum dibawa ke pemakaman, ku perhatikan tubuh Bapak dibungkus kain
                            kafan.  Wajahnya  terlihat pucat  pasi.  Aku  hampir melupakan  umur  Bapak sudah

                            enam  puluh  tahun  lebih.  Meski  begitu,  Bapak masih  kuat  mengaduk semen  dan
                            memasang  genteng  rumah-rumah  tetangga.  Bapak  selalu  bersemangat  bekerja

                            demi membiayai kuliahku menjadi guru Agama, seperti cita-citanya.
                                  Satu hari sebelum Bapak meninggal. Kami Beradu argumen di teras rumah.

                            Bapak  menasihaitiku,  perihal  keakrabanku  dengan  Basir,  teman  sejawatku  yang
                            telah menikah muda.

                                  “Kamu  inikan  anak  perawan.  Jangan  terlalu  akrab  dengan  Basir.  Diakan
                            sudah beristeri. Tidak baik nduk. Apa kata tetangga nanti.”
                                  “Bapak ini gimana to, Basir kan teman sekampus Yulia. Lagian kita ketemu

                            bukan untuk macam-macam kok Pak!
                                  “Tetap  saja  nduk,  mana  tahu  orang  kampung  tentang  itu.  Mereka  pasti

                            mengira kamu dan Basir berbuat macam-macam. Apalagi isterinya tahu nanti.”
                                  “Terserah Bapak saja mau percaya atau nda sama Yul.” Dengan wajah kecut,
                            aku memandang laki-laki paruh baya itu.

                                  “Bapak tegaskan lagi! Demi kebaikanmu. Jangan main-main dengan punya
                            orang.” Suara Bapak meninggi. Seutas kalimat terakhir, yang sedikit membuatku

                            terganggu. Setelahnya, Bapak masuk menemui Ibu dengan wajah kecut.
                                  Bapak meninggal karena serangan jantung usai khutbah Jum’at di Mesjid di
                            samping  pendopo  Bupati.  Ketika  itu,  terhembus  kabar  Basir  dan  isterinya  akan

                            bercerai karena aku. Kini tak ada lagi suara Bapak. Rumah pasti akan sangat sepi.
                            Hanya aku dan Ibu di rumah tua ini. Hatiku seakan dihantam baja. Selama Bapak

                            hidup,  nasihat  Bapak  tak  banyak  aku  turuti.  Aku  menangis  dipangkuan  Ibu,  tak




                       @2020, Direktorat SMA, Direktorat Jendral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN                6
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16