Page 32 - JAPRI EDUKASI I (3) JULI-OKT 2020
P. 32
JAPRI Edukasi I (3) Juli-Okt. 2020: 25 - 36
ISSN 2716-1528
of several animations that are delivered in a tutorial format, making it easier for students to
learn, especially in drawing Balinese ornaments which are considered complicated by most
students. This application can also be played on smartphones with the Android operating
system offline, so it doesn't consume data packages. The validation results from the content
aspect, the learning design aspect, and the media aspect obtained by the questionnaire method
showed the "very good" category. Likewise, the test results with teachers and students as users
also showed the "very good" category. To test the effectiveness of the learning application, the
t-test was carried out on the pre-test and post-test which showed a "significant" difference.
From these data it can be said that this application is feasible and effective to use in learning.
After being applied in learning, this application can also improve learning outcomes to draw
Balinese ornaments in class X.TAV students at SMK Negeri 1 Bebandem in the odd semester of
the 2018/2019 academic year.
Key words: Application; android; ornament; animation.
I. Pendahuluan Ini sesuai dengan pengertian seni yang dianut
Bali memiliki beragam budaya masyarakat Bali dari bahasa sansekerta
seperti megibung, omed-omedan, “Sani” yang artinya persembahan tulus
makepung, berbagai jenis tari-tarian seperti ikhlas.
tari kecak, janger dll, khusus pada bidang Namun, dibalik indahnya ornamen
seni rupa Bali memiliki seni ornamen Bali. Bali tersebut ada hal yang sangat ironis
Ornamen adalah hiasan yang dibuat dengan terjadi. Tidak banyak generasi muda yang
digambar, dipahat, maupun dicetak untuk mau menekuni seni tradisi Bali khususnya
mendukung meningkatnya kualitas dan nilai ornamen Bali. Keadaan ini juga terjadi pada
pada suatu benda atau karya seni (Susanto, siswa SMK Negeri 1 Bebandem, siswa
2002). Proses terbentuknya ornamen Bali ini jarang yang berminat untuk mempelajari seni
dilakukan dari proses kreatif yang rumit khususnya ornamen Bali. Ini terlihat dari
yaitu dari mengeksplorasi alam dan dari proses belajar dan hasil belajar siswa yang
mitos-mitos dan kepercayaan masyarakat kurang pada materi menggambar ornamen
Bali. Proses kreatif ini diwujudkan melalui Bali.
teknik stilisasi, yaitu perubahan bentuk asli Kebanyakan siswa SMK Negeri 1
dengan cara disederhanakan atau dilebih- Bebandem menganggap menggambar
lebihkan sehingga tercipta bentuk yang baru ornamen Bali sangat rumit, sehingga
(Susanto, 2002: 105). membuat mereka putus asa untuk
Ornamen Bali ini tidak bisa terlepas mempelajarinya. Padahal apabila ditekuni,
dari agama dan adat istiadat masyarakat keterampilan tentang ornamen Bali mampu
Bali, karena setiap aktivitas itu selalu membuka lapangan pekerjaan yang memiliki
melibatkan seni khususnya ornamen Bali. nilai jual tinggi, seperti menjadi pengrajin
26