Page 76 - Pedoman-Evaluasi-Mutu-Gizi-dan-Non-Gizi-Pangan
P. 76

klorida  yang  ada  dalam  sampel.  Sedangkan  metode  titrasi  Volhard
                   merupakan  metode  titrasi  tidak  langsung  atau  titrasi  terbalik,  yaitu

                   dengan  larutan  perak  nitrat  ditambahkan  secara  berlebih  ke  sampel
                   yang mengandung klorida. Kelebihan perak yang tidak bereaksi dengan
                   klorida  dalam  sampel,  kemudian  dititrasi  balik  menggunakan  larutan

                   kalium tiosianat atau amonium tiosianat dengan menggunakan indikator
                   ion  feri.  Jumlah  perak  yang  terpresipitasi  akibat  reaksi  dengan  klorida

                   dalam  sampel  kemudian  dihitung  dengan  cara  mengurangkannya  dari
                   jumlah  awal  yang  ditambahkan.  Sistem  titrasi  dapat  dilakukan  secara
                   manual maupun dengan instrumen otomatis.

                       Selain  metode titrasi,  kandungan  klorida  dalam pangan juga  dapat
                   dianalisis dengan menggunakan ESI, seperti halnya mineral-mineral lain

                   yang  merupakan  ion.  Selain  itu,  telah  dikembangkan  juga  analisis
                   klorida  dengan  menggunakan  prinsip  kromatografi  cair.  Kandungan
                   klorida  dalam  pangan  dinyatakan  dalam  satuan  mg  per  100  g,

                   sedangkan kebutuhan konsumsi harian klorida dinyatakan dalam satuan
                   mg per hari.


               6.  Magnesium
                       Analisis  kandungan  magnesium  dalam  pangan  dapat  dilakukan
                   dengan  beberapa  metode  seperti  kelatometri,  SSA,  dan  inductively

                   coupled  plasma  –  optical  emission  spectrometry  (ICP-OES).  Metode
                   kelatometri  dengan  menggunakan  EDTA  dapat  dipakai  untuk

                   menganalisis  kandungan  magnesium  dalam  sampel  pangan.  Seperti
                   pada analisis kalsium, metode ini sebaiknya dilakukan pada pH 10 untuk
                   menganalisis  magnesium.  Sebelum  dianalisis  dengan  SSA  atau  ICP-

                   OES,  sampel  yang  mengandung  magnesium  harus  diabukan  terlebih
                   dahulu, baik dengan cara pengabuan basah maupun pengabuan kering.

                   Kandungan magnesium dalam pangan dinyatakan dalam satuan mg per
                   100  g,  sedangkan  kebutuhan  konsumsi  hariannya  dinyatakan  dalam
                   satuan mg per hari.


                                                                                        67
   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81