Page 37 - Book chapter fitohormon
P. 37

yang nantinya dihasilkan dari prekursor. Unsur-unsur Xantofil daun utama seperti lutein,

                  violaxanthin dan neoxanthin sesuai dengan persyaratan untuk prekursor tersebut umumnya
                  hadir pada tingkat 103 kali lebih besar dari ABA pada daun tanpa tekanan dan tingkat

                  sintesisnya pada daun dewasa rendah

               D. AKTIVITAS FISIOLOGIS HORMON ASAM ABSISAT

                      Asam absisat bekerja dengan merangsang penutupan stomata saat tumbuhan mengalami

                  kekurangan  air.  Kekeringan  memicu  peningkatan  kadar  hormon  tanaman  asam  absisat
                  yang  kemudian  memulai  kaskade  sinyal  untuk  menutup  stomata  dan  mengurangi

                  kehilangan air. bagian dari sel daun yang memiliki peranan terhadap pengaturan konsentrasi
                  ABA sitosol adalah sel penjaga. sel penjaga mengontrol konsentrasi ABA sitosol melalui

                  peristiwa  biosintesis,  katabolisme,  serta  transportasi  melintasi  membran.  Sel  penjaga
                  membentuk  pori-pori  stomata  di  epidermis  daun  yang  memungkinkan  tanaman

                  menyeimbangkan  penyerapan  karbondioksida  untuk  fotosintesis  dan  kehilangan  air

                  melalui  transpirasi.  Mekanisme  pensinyalan  kompleks  mendorong  ABA  memicu
                  penghabisan  anion  dan  kalium  melalui  saluran  ion  membran  plasma  sel  penjaga.

                  Akibatnya, terjadi penurunan tekanan turgor dalam sel penjaga dan penutupan stomata

                  (Munemasa et al., 2015: 155). ABA bekerja dengan memodifikasi tingkat ekspresi gen.
                  Saat  tumbuhan  mengalami  tekanan  abiotik,  gen  ZEP  (zeaxanthin  oxidase)  melakukan

                  biosintesis ABA. tekanan abiotik yang terjadi melibatkan konsentrasi garam, suhu ekstrem,
                  dan kekurangan air.


                      Inhibitor seringkali dianggap sebagai pengganggu dalam proses sintesis. Dalam hal
                  ini,  tidak  terdapat  inhibitor  yang  diketahui  untuk  biosintesis  ABA.  Namun,  terdapat

                  inhibitor yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap ABA. Fluridone dan norflurazon

                  menghambat  biosintesis  karotenoid  dan  xantofil  C40  dari  fitoena  oleh  dehidrogenase.
                  Peristiwa tersebut secara tidak langsung dapat menurunkan kandungan ABA.

                      Hormon  tumbuhan  saling  mempengaruhi  dalam  mengatur  fisiologi  pertumbuhan,
                  perkembangan, dan pematangan buah. Hormon-hormon tersebut adalah auksin, sitokinin,

                  etilen, giberelin asam jasmonic, asam salisilat, dan ABA. Namun, ABA secara khusus tidak

                  memiliki  peranan  jelas  dalam  pengaturan  pematangan  buah.  Hal  tersebut  dikarenakan
                  hormon yang biasanya berperan dalam pematangan buah adalah etilen. Pola perkembangan

                  dan pematangan buah cukup beragam, namun tetap berpacu pada perubahan buah dari yang
                  tidak  enak  menjadi menarik  dan  enak.  Artinya,  buah  mengalami  pelunakan  yang

                  berkaitan  dengan modifikasi dinding sel dan konversi Pati menjadi nonosakatida. Warna,


                                                           32
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42