Page 106 - Microsoft Word - KeruntuhanTeoriEvolusi
P. 106

Oleh evolusionis tujuan ini didefinisikan sebagai “ilmiah”. Namun, rujukannya bukan ilmu pengetahuan
          melainkan filsafat materialis. Materialisme secara mutlak menolak keberadaan apa pun “di luar“ materi (atau
          apa pun yang supranatural). Ilmu pengetahuan sendiri tidak diharuskan menerima dogma semacam itu. Ilmu
          pengetahuan berarti  menyelidiki alam dan  membuat  kesimpulan-kesimpulan berdasarkan apa-apa yang
          ditemukan. Jika penemuan-penemuan ini menyimpulkan bahwa alam ini diciptakan, ilmu pengetahuan harus
          menerimanya. Demikianlah tugas  seorang ilmuwan sejati; dan  bukan mempertahankan skenario  mustahil
          dengan berpegang teguh pada dogma-dogma materialis kuno abad ke-19.


                Materialis, Agama Palsu dan Agama Sejati


                Sejauh ini, kita telah membahas bagaimana kelompok yang setia kepada filsafat materialis mengacaukan
          ilmu pengetahuan, menipu orang un-tuk kepentingan dongeng evolusionis yang mereka yakini secara buta, dan
          bagaimana  mereka  menutupi kenyataan. Namun di samping itu, kita juga harus  mengakui bahwa kelompok
          materialis ini memberikan “layanan” berarti, walaupun tanpa disengaja.
                Mereka  melakukan “layanan” ini dalam usaha membenarkan pemikiran-pemikiran mereka yang
          menyimpang dan ateis, dengan cara memaparkan semua kejanggalan dan ketidakkonsistenan tradisionalis dan
          pemikiran fanatik  yang  mengatasnamakan Islam. Serangan-serangan kelompok ateis-materialis membantu
          mengungkap agama palsu yang tidak memiliki hubungan apa pun dengan Al Quran atau Islam. Agama palsu ini
          biasanya berdasarkan pada kabar angin, takhayul, dan omong kosong, dan tidak memiliki argumen konsisten
          untuk dikemukakan. Agama palsu ini dibela oleh kelompok-kelompok yang tidak memiliki kesungguhan dalam
          keyakinannya dan dengan seenaknya bertindak atas nama Islam tanpa bukti-bukti yang benar. Berkat kelompok
          ateis-materialis, ketidakkonsistenan, penyimpangan dan ketidaklogisan agama palsu terungkap.
                Jadi, materialis membantu  masyarakat menyadari kesuraman  mentalitas  tradisional fanatik, dan
          mendorong mereka mencari inti dan sumber agama sesungguhnya dengan merujuk dan mematuhi Al Quran.
          Tanpa  sengaja, mereka mematuhi  perintah Allah dan  menegakkan agama-Nya. Lebih jauh lagi, mereka
          menyingkapkan semua  kekerdilan  mentalitas yang  mendirikan agama palsu  atas nama Allah dan
          menawarkannya sebagai  Islam kepada semua orang.  Mereka juga  membantu melemahkan gerakan sistem
          fanatik yang mengancam masyarakat luas.
                Jadi mau tak mau dan sesuai dengan takdir, mereka menjadi alat untuk mewujudkan firman Allah bahwa
          Dia menegakkan agama sejati-Nya melalui pertentangan orang-orang yang mengatasnamakan agama. Hukum
          Allah ini dinyatakan dalam Quran sebagai berikut:

                Dan seandainya Allah tidak menolak sebagian manusia dengan sebagian yang lain, pasti rusaklah
          bumi ini. Tetapi Allah mempunyai karunia atas semesta alam. (QS. Al Baqarah, 2: 251)

                Sampai di sini, kita perlu  membuka pintu bagi  sebagian pendukung pemikiran materialis evolusionis.
          Orang-orang ini mungkin pernah memulai pencarian yang jujur, namun terseret jauh dari agama sejati karena
          pengaruh omong kosong  yang dibuat  dengan mengatasnamakan Islam,  kebohongan  yang dibuat dengan
          mengatasnamakan Rasulullah saw, dan dongeng-dongeng  yang  mereka dengar sejak  masa kanak-kanak,
   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111