Page 108 - Microsoft Word - KeruntuhanTeoriEvolusi
P. 108
FOKUS : Kematian Materialisme
Materialisme abad ke-19 menyatakan bahwa keberadaan alam semesta tidak berawal dan tidak
diciptakan, dan dunia organik dapat dijelaskan sebagai interaksi antar materi. Inilah yang men-jadi dasar pijakan
teori evolusi. Namun, penemuan-penemuan ilmiah abad ke-20 jelas-jelas menggugurkan hipotesis ini.
Anggapan bahwa keberadaan alam semesta tidak berawal, telah dipupus habis oleh temuan bahwa alam
semesta dimulai dengan sebuah ledakan besar (peristiwa yang disebut “Big Bang”) yang terjadi sekitar 15 miliar
tahun yang lalu. Teori ini menunjukkan bahwa semua materi fisik di alam semesta muncul dari ketiadaan:
dengan kata lain, diciptakan. Salah seorang filsuf ateis pembela utama materialisme, Anthony Flew, mengakui:
Banyak orang mengatakan bahwa pengakuan itu baik bagi jiwa. Karenanya saya akan memulainya
dengan mengakui bahwa ateis Stratonisian dipermalukan oleh konsensus kosmologis jaman sekarang (Big
Bang). Tampaknya para ahli kosmologi telah memberikan suatu bukti ilmiah… bahwa jagat raya memiliki
1
permulaan.
Teori Big Bang juga menunjukkan bahwa pada masing-masing tahap, alam semesta terbentuk melalui
penciptaan yang terkendali. Ini jelas dibuktikan oleh keteraturan yang muncul setelah Big Bang, yang terlalu
sempurna jika terbentuk dari sebuah ledakan tak terkendali. Seorang dokter terkenal, Paul Davies, menjelaskan
keadaan ini:
Sulit menolak kesan bahwa struktur alam semesta sekarang ini, yang tampaknya begitu sensitif terhadap
perubahan-perubahan kecil dalam angka, telah dipikirkan dengan cermat…. Kesesuaian menakjubkan nilai-nilai
2
numerik yang menjadi dasar konstanta-konstanta di alam, tetap merupakan bukti kuat suatu desain kosmik.
Kenyataan yang sama membuat profesor astronomi Amerika, George Greenstein, berkata:
Setelah mengkaji semua bukti, terus-menerus muncul pemikiran bahwa suatu kekuatan (atau Kekuatan)
3
supranatural pasti terlibat di dalamnya.
Jadi, hipotesis materialistis yang me-nyatakan bahwa kehidupan dapat di-jelaskan hanya dari interaksi
materi, juga gugur menghadapi temuan-temuan ilmu pengetahuan ini. Khususnya, asal usul informasi genetis
yang menentukan semua makhluk hidup, sama sekali tidak dapat dijelaskan dengan kekuatan material murni.
Fakta ini diakui salah se-orang pembela teori evolusi terkemuka, George C. Williams, dalam artikel yang
ditulisnya pada tahun 1995:
Para ahli biologi evolusionis tidak menyadari bahwa mereka bekerja dengan dua bidang yang tidak dapat
dibandingkan: bidang informasi dan bidang materi… gen adalah paket informasi, bukan sebuah materi…
Pemisah ini menjadikan materi dan informasi dua bidang berbeda, dan karenanya harus dibahas secara terpisah
4
dalam bidang masing-masing.
Situasi ini merupakan bukti keberadaan Kebijakan Supramaterial yang menciptakan informasi genetis.
Tidak mungkin materi menghasilkan informasi di dalam dirinya. Direktur Institut Fisika dan Teknologi Federal
Jerman, Profesor Werner Gitt, mengatakan:
Seluruh pengalaman menunjukkan bahwa diperlukan sebuah pemikiran yang bebas menjalankan
kehendak, kesadaran dan kreativitasnya sendiri. Tak mungkin ada hukum alam, proses atau urutan kejadian
yang menyebabkan informasi muncul dengan sendirinya di dalam materi. 5